KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Caleg DPD RI, Umar Bonte mengaku bersyukur atas perolehan suara sementara, yang menempatkan dirinya sebagai peraih suara tertinggi. Baginya, capaian tersebut tidak lepas dari doa orang tuanya, maupun dukungan keluarga besar, tim, simpatisan dan masyarakat Sultra pada umumnya.
"Saya sangat berterima kasih kepada orang tua. Mereka telah mendidik dan terus mendoakan yang terbaik buat saya. Terima kasih juga kepada keluarga besar, tim, simpatisan dan masyarakat Sultra yang memilih saya untuk duduk di DPD RI," kata Umar Bonte kepada Kendari Pos, Senin (26/2).
Umar Bonte menjelaskan, selama turun ke masyarakat, banyak menyerap aspirasi. Salah satunya, yakni aspirasi seorang ibu bernama Ani dari Kabupaten Buton Tengah. Dia mengeluhkan kondisi guru honorer yang tak kunjung terangkat jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), padahal telah mengabdi puluhan tahun. Keluhan ibu Ani tersebut, juga sangat banyak dia temukan di kabupaten lain di Sultra.
"Komitmen ketika duduk di DPD RI, saya akan berjuang agar regulasi terkait pengangkatan PNS mesti dirubah. Spesifiknya, bagi guru honorer yang mengabdi minimal 5 tahun, mesti diangkat jadi PNS tanpa harus melalui tes," ujar Umar Bonte. Selain itu, putra daerah asal Kabupaten Muna ini komtimen, akan memperjuangkan pemekaran beberapa kabupaten maupun provinsi. Diantaranya pemekaran Kabupaten Muna Timur, Konawe Timur, dan Provinsi Kepulauan Buton (Kepton).
"Saya akan maksimal mendorong pemerintah pusat, agar segera mungkin dilakukan pemekaran beberapa daerah yang saya sebut tadi. Karena melalui pemekaran, akan mempercepat pemerataan pembangunan dan daerah bisa maju," tandasnya. (b/ali)