KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Bahasa daerah menjadi bagian dari kearifan lokal. Atas dasar itulah, Kantor Bahasa Sulawesi Tenggara (Sultra) merasa punya tanggung jawab besar dalam penyelamatan bahasa daerah. Tahun ini, Kantor Bahasa bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) menandatangani berkas kesepahaman merevitalisasi bahasa Tolaki. Kesempatan ini merupakan langkah awal menjaga kekayaan linguistik dan budaya.
Kepala Kantor Bahasa Sultra Uniawati menjelaskan bahasa Tolaki dipilih sebagai bahasa daerah pertama yang akan direvitalisasi tahun ini. Hal ini didasari hasil kajian vitalitas. Sebelumnya, pihaknya melakukan kajian sembilan bahasa daerah di Sultra. Yang mana, seluruhnya sudah mengalami kemunduran.
"Ada beberapa bahasa daerah yang sudah masuk dalam tahap kritis. Hal ini menjadi dasar penting untuk mengantisipasi agar kemunduran tersebut tidak berlanjut dan menjaga kelestarian bahasa daerah di Sultra agar bisa tetap lestari," ujarnya dalam rapat koordinasi para pemangku kepentingan Revitalisasi Bahasa Daerah 2024, di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra Senin (26/2).
Langkah ini sambungnya, menjadi sinyal penting untuk segera mengambil tindakan guna mencegah kepunahan bahasa-bahasa daerah yang merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Sultra. Pertimbangan lain, kenapa bahasa Tolaki menjadi bahasa dengan target revitalisasi tahun ini karena bahasa ini digunakan di banyak daerah di Sultra.
"Kita berharap melalui rapat koordinasi ini akan dihasilkan rencana aksi yang konkret untuk memulai proses revitalisasi bahasa Tolaki, melibatkan berbagai pihak terkait," harapnya.
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra Asrun Lio menyambut baik inisiatif ini sebagai upaya strategis dalam melestarikan keberagaman bahasa daerah. "Kami berharap program ini bisa dilakukan secara bertahap karena di Sultra ada banyak bahasa daerah, sehingga perlu waktu untuk melakukan revitalisasi secara menyeluruh," ungkapnya.
Dukungan penuh dari pemerintah daerah menjadi landasan kuat dalam menjalankan program revitalisasi bahasa. “Kegiatan ini diikuti para pemangku kepentingan dari bahasa daerah Tolaki, semoga bisa dirumuskan langkah dalam revitalisasi bahasa daerah,” jelasnya. (c/rah)