KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Para perangkat pegawai di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Konawe diminta memerketat standar operasional prosedur (SOP) dalam memberikan perlakuan pada pasien maupun penjenguk. Salah satunya, mengontrol keluarga pasien agar tidak memadati ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Instruksi tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Bupati Konawe, Harmin Ramba.
Menurutnya, pasien yang dirawat di IGD harusnya hanya ditemani seorang pendamping saja. Penekanan itu disampaikan Harmin Ramba didampingi Direktur BLUD RS Konawe, dr. Abdul Rahman Matta, saat mengunjungi pusat layanan kesehatan itu, Minggu (25/2). “Ini untuk mencegah membludaknya pasien di ruang IGD. Yang terpenting, mencegah terpaparnya penyakit. Jangan sampai yang tadinya keluarga pasien baik-baik saja, tapi karena bertumpuk di IGD, akhirnya ikut juga terjangkit virus,” ujar Harmin Ramba.
Konawe-1 itu mengakui, ia mendapat laporan, belakangan ini pasien cukup membludak di BLUD RS daerah tersebut. Namun menurutnya, itu hal wajar akibat perubahan cuaca. Pasien didominasi dilanda demam, batuk, serta penyakit umum lainnya. “
Tapi kita harus secepatnya antisipasi semua. Misalnya, kemungkinan terjadinya tuberkulosis (TBC) dan demam berdarah dengue (DBD). Untuk pencegahan kita akan lakukan fogging di daerah-daerah secara bersamaan,” ungkap Kepala Badan Kesbangpol Sultra itu.
Harmin Ramba juga mengingatkan untuk mengawasi tata tertib RS Konawe, utamanya jam besuk pasien. Ia pun meminta, keluarga pasien sebisa mungkin diarahkan untuk menginap pada rumah singgah yang telah disiapkan di areal RS Konawe tersebut.
“RS Konawe ini juga harus ada ruang-ruang publiknya atau service area. Jadi ketika ada keluarga pasien yang datang menjenguk, dia tidak langsung ke ruangan pasien. Saya juga minta, ciptakan suasana RS ini menjadi rumah sehat untuk pasien. Buat mereka menjadi tersugesti untuk bisa sembuh,” tandasnya. (b/adi)