1.992 Kasus, Sembilan Meninggal Dunia

  • Bagikan

--Wabah DBD Kian Masif

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) di Sulawesi Tenggara (Sultra) kian memprihatinkan. Selama dua bulan terakhir, wabah yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti terus melonjak. Hingga 21 Februari, pasien yang dirawat telah mencapai 1.992 kasus. Sayangnya, pemerintah belum juga menetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra Usnia mengatakan sebanyak 1.992 kasus DBD telah terkonfirmasi. Bahkan pemerintah kembali mencatat satu pasien yang meninggal dunia Dengan tambahan itu, pasien yang tak bisa tertolong sebanyak sembilan kasus. Kota Kendari menjadi penyumbang kasus terbesar yakni 928 orang..

“Dari 928 kasus, pasien yang sembuh ada 826 orang. Sementara yang masih dalam perawatan sekira 97 orang. Lima orang dinyatakan meninggal dunia,” beber Usnia kepada Kendari Pos, Rabu (21/2).

Selanjutnya, Konawe Selatan ada 359 kasus yang dilaporkan. Dari total itu, 304 orang telah dinyatakan sembuh. Sementara yang dirawat masih ada sekira 52 orang dan 3 orang dinyatakan meninggal dunia. “Kemudian Konawe sebanyak 155 kasus, dengan total yang sudah sembuh sebanyak 146 orang. Sementara 8 orang masih di rawat dan satu orangnya meninggal dunia,”jelasnya.

Kasus DBD di Kolaka sambungnya, juga cukup banyak. Dari laporan, terdapat 116 kasus. Saat ini, tinggal empat pasien yang masih dirawat. Untuk Muna, ada 74 kasus DBD. Kolaka Timur (Koltim) terdata 61 kasus DBD, yang sembuh sebanyak 55 orang dan enam orang masih dirawat (lengkap lihat digrafis).

Kasus DBD kata dia, kemungkinan masih akan ber1.992 KASUS, SEMBILAN MENINGGAL DUNIAtambah. Pasalnya, musim hujan masih cukup panjang. Untuk itulah, ia meminta masyarakat lebih waspada. Jika ada warga yang memiliki gejala, segera dilaporkan dan dibawa ke Puskesmas atau Rumah Sakit (RS). Dengan begitu, pasien bisa segera tertangani. “Kasus kematian DBD sebagian besar karena terlambat penangannya,” ujarnya.

Di sisi lain, Usnia mengingatkan masyarakat menjaga pola hidup bersih dan sehat. Jaga lingkungan bersih terutama wadah tergenang. Sebab hal itu efektif pengembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Dinkes akan terus melakukan fogging dan membagi-bagikan bubuk abate.

“Kita imbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman DBD dengan menerapkan prinsip 3M plus. Menjaga kebersihan lingkungan secara menyeluruh sebagai langkah pencegahan yang efektif. Kita berharap dengan langkah-langkah proaktif ini, kita dapat meminimalisir dampak negatif dari penyebaran DBD di tengah musim penghujan,” harapnya. (b/rah)

Kasus DBD Hingga 21 Februari

  1. KENDARI
    -928 Kasus
    -97 Pasien Masih Dirawat
    -5 Pasien Meninggal Dunia
  2. KONAWE SELATAN
    -359 Kasus
    -52 Pasien Masih Dirawat
    -3 Pasien Meninggal Dunia
  3. KONAWE
    -155 Kasus
    -8 Pasien Masih Dirawat
    -Satu Pasien Meninggal
  4. KOLAKA
    -116 kasus
    -4 Pasien Masih Dirawat
  5. MUNA
    -74 kasus DBD
    -4 Pasien Masih Dirawat
  6. KOLAKA TIMUR
    -61 kasus
    -6 Pasien Masih Dirawat
  7. BOMBANA
    -46 Kasus
    -4 Pasien Masih Dirawat
  8. BAUBAU
    -43 kasus
    -Seorang Pasien Masih Dirawat
  9. BUTON
    -33 Kasus
    -3 Pasien Masih Dirawat
  10. BUTON TENGAH
    -29 kasus
    -3 Pasien Masih Dirawat
  11. KONAWE UTARA
    -21 kasus
    -3 Pasien Masih Dirawat
  12. KOLAKA UTARA
    -18 kasus
    -3 Pasien Masih Dirawat

DAERAH 100 PERSEN SEMBUH

  1. Buton Utara 34 Kasus
  2. Muna Barat 33 Kasus
  3. Wakatobi 25 Kasus
  4. Konawe Kepulauan 17 Kasus
  5. Buton Selatan 4 Kasus
  • Bagikan