Sekprov Lepas Ekspor 120 Ton Komoditas Perikanan

  • Bagikan
EKSPOR HASIL PERIKANAN : Sekprov Sultra Asrun Lio (memegang kendi) melepas ekspor komoditas perikanan berupa ikan tuna dan daging kepiting rajungan sebanyak 128 ton dengan tujuan ke Filipina dan Amerika Serikat di pelabuhan peti kemas Pelindo Kendari, Selasa (20/2). (RAHMA SAFITRI/KENDARI POS)
EKSPOR HASIL PERIKANAN : Sekprov Sultra Asrun Lio (memegang kendi) melepas ekspor komoditas perikanan berupa ikan tuna dan daging kepiting rajungan sebanyak 128 ton dengan tujuan ke Filipina dan Amerika Serikat di pelabuhan peti kemas Pelindo Kendari, Selasa (20/2). (RAHMA SAFITRI/KENDARI POS)

-- Amerika dan Philipina Jadi Negara Tujuan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali melepas komoditas ekspor. Kali ini, giliran komoditas perikanan berupa ikan tuna dan kepiting rajungan. Total hasil perikanan yang diekspor sekitar 128 ton dengan tujuan Philipina dan Amerika Serikat.

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sultra, Asrun Lio mengatakan hasil perikanan yang diekspor diperkirakan senilai Rp 17,9 miliar. Komoditas ekspor ini merupakan gabungan dari beberapa unit pengolahan di Kendari. Melalui kegiatan ekspor, pemerintah akan terus berupaya maksimal dalam menarik investor-investor ke Bumi Anoa.

"Ekspor komoditas perikanan memiliki peran penting dalam mendongkrak perekonomian negara-negara yang memiliki sumber daya perikanan melimpah, sebab mampu menjadi sumber pendapatan signifikan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan tentu memberikan pengaruh positif terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat," kata Asrun Lio saat melepas ekspor di pelabuhan Peti Kemas Pelindo, Selasa (20/2).

Jenderal ASN ini mengaku patut bersyukur sebab Sultra menjadi salah satu daerah eksportir perikanan di dunia. Kualitas dan keamanan produk perikanan adalah kunci untuk bisa bersaing di pasar internasional. Dalam konteks produk perikanan keberlanjutan, tentu akan menjadi isu sangat penting.

Olehnya, menjaga keseimbangan ekosistem perairan, menerapkan praktik penangkapan berkelanjutan, memperhatikan dampak lingkungan, dan aspek- aspek lainnya yang harus dipertimbangkan. Hal ini bisa menjaga sumber daya perikanan dalam jangka panjang.

"Kami tentu sangat mengapresiasi seluruh pihak yang telah terlibat dalam kegiatan ekspor ini. Mulai dari nelayan hingga para pelaku usaha, termasuk berbagai pihak terkait lainnya. Atas kerja keras dan kerjasamanya, kita mampu membawa industri perikanan Sultra menuju arah lebih baik," terangnya.

Ekspor sambungnya, dapat memberikan keuntungan dari segi bisnis. Di sisi lain, juga untuk memperkenalkan kekayaan sumber daya laut Sultra. Sebab tujuan lain dari melakukan ekspor untuk memberikan informasi ke para investor tentang Sulawesi Tenggara yang kaya akan sumber daya laut yang dimiliki.

"Tetapi jauh yang lebih penting adalah bagaimana kita melakukan promosi terhadap kekayaan-kekayaan Sultra ini. Sekali kita melakukan ekspor berarti tujuan utama pada negara seperti Filipina, Amerika atau negara-negara di Eropa, kita pasti akan lebih kenal. Namun kita harus perbaiki kualitas sumber daya manusia, khususnya di bidang kelautan dengan menghadirkan perguruan tinggi," pungkasnya. (b/rah)

  • Bagikan

Exit mobile version