KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pesona Desa Wisata Namu di Kecamatan Laonti, Konawe Selatan (Konsel) menjadi daya tarik yang potensial. Hal tersebut diakui Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga. Menurutnya daerah tersebut memiliki kecantikan alam yang tak kalah saing. Ia mengatakan tugas Pemerintah Kabupaten (Pemkab) saat ini bagaimana mendorong wilayah-wilayah yang memiliki potensi wisata, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan anggaran dana desa berkolaborasi dengan APBD.
“Pariwisata sudah seharusnya bisa menjadi sektor unggulan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Paradigma pembangunan desa telah mengalami pergeseran. Jika sebelumnya fokus pada membangun desa, kini menjadi desa membangun,” kata Bupati Surunuddin, Senin (19/2).
Ia menyampaikan, potensi destinasi harus terus dikembangkan. Setelah melihat objek-objek wisata menarik, Surunuddin berkeinginan menyambung pembangunan jembatan tepi pantai dari Dusun I hingga Dusun IV Desa Namu. “Nantinya bisa dimanfaatkan pengunjung sebagai tempat olahraga, jogging, bersepeda hingga berswafoto,” janjinya.
Mantan Ketua Kadin Sultra itu juga mengaku akan mengembangkan wisata snorkling. Sebab ia melihat adanya potensi tersebut. “Kurang lebih ada empat spot snorkling yang dapat kita kembangkan. Ini juga bisa menjadi wisata penyangga Kabupaten Wakatobi,” beber Surunuddin.
Mantan Ketua DPRD Konsel tersebut menjanjikan perampungan akses jalan dari Kolono Timur hingga Desa Malaringgi, Kecamatan Laonti hingga pengaspalan.
“Yang jelas Pemkab akan terus berupaya hingga pengaspalan. Namun itu secara perlahan kita kerjakan. Tahun ini kita fokuskan pembangunan jembatan penghubung Kolono Timur- Laonti,” jelasnya. Upaya memaksimalkan ketersedi- Siapkan Infrastruktur, Tingkatkan Sektor Pariwisata Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba Surahmad Suaib aan infrastruktur pariwisata di Kecamatan Laonti agar dapat mendukung pengembangan desa wisata yang harus memenuhi sejumlah kriteria.
Seperti terpenuhinya aspek atraksi yaitu aktivitas wisata yang dapat menarik wisatawan, amenitas terkait sarana dan prasarana dan aksesibilitas (transportasi ke destinasi). “Selain itu masih banyak aspek yang harus dipenuhi sebagaimana dipersyaratkan pada Anugerah Desa Wisata seperti di air terjun Desa Sumber Sari Moramo. Mulai dari daya tarik pengunjung, pengelolaan homestay, pengelolaan toilet umum, souvenir, digital kreatif, CHSE, dan kelembagaan masyarakat, khususnya kelompok sadar wisata,” papar Konsel-1 tersebut.
Olehnya itu, Surunuddin meminta kepada pihak Dinas Pariwisata dan semua stakeholder terkait untuk terus berperan aktif dalam percepatan pengembangan wisata demi kebangkitan ekonomi masyarakat desa. “Setelah merampungkan semuanya, tugas kita adalah mempromosikan, agar pengunjung bisa datang berwisata,” pungkasnya. (c/ndi)