Pj Gubernur Pastikan Stok Beras Aman

  • Bagikan
Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto didampingi Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bulog Sultra, Sitti Mardati Saing dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra Ari Sismanto mengecek stok beras digudang Bulog, belum lama ini. (BIRO ADPIM PEMPROV SULTRA)
Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto didampingi Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bulog Sultra, Sitti Mardati Saing dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sultra Ari Sismanto mengecek stok beras digudang Bulog, belum lama ini. (BIRO ADPIM PEMPROV SULTRA)

--Menjelang hingga Selama Ramadan 1445 Hijriah

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Bulan suci Ramadan 1445 Hijriah/tahun 2024 kurang dari sebulan. Jelang bulan suci Ramadan pada bulan Maret, Pemerintah Pemerintah Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) mulai memastikan ketersediaan pangan. Langkah ini tak lain mengantisipasi kelangkaan terutama beras. Sebab, harga beras di pasaran kerap kurang stabil.

Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto memastikan ketersediaan beras terbilang aman. Saat ini, stok beras hingga Februari sebesar 29.121 ton. Sementara permintaan kebutuhan beras di Sultra perbulan berkisar 26.627 ton.

Di sisi lain, produksi beras stabil. Februari ini, produksinya sekira 8.242 ton dan Maret 18.000 ton. Sementara produksi beras di April sebanyak 42.523 ton dan Mei 50.914 ton.

"Berdasarkan data itu, kebutuhan beras di Sultra menjelang Ramadan 1445 Hijriah aman. Saya telah berkomunikasi dengan Kepala Perum Bulog Sultra. Hasilnya, stok beras di gudang Bulog saat ini relatif aman pada angka 27.088 ton," ujar Pj Gubernur Andap kepada Kendari Pos, Minggu (18/2/2024).

Dalam rapat bersama Tim Pengendali inflasi Daerah (TPID) belum lama ini, Pj Gubernur Andap telah menginstruksikan seluruh kepala daerah mengontrol peredaran produksi beras agar tidak keluar Sultra. Selain itu, Pemprov akan menggelar Gerakan Pangan Murah ( GPM ) secara serentak di 17 daerah.

Lebih lanjut, Pj Gubernur Andap intens berkoordinasi dengan Perum Bulog segera memenuhi kebutuhan beras pada industri pertambangan sehingga tidak mempengaruhi harga di pasaran. Informasi dari TPID, stok GKP (Gabah Kering Pangan) yang diproduksi di Sultra banyak dibeli RMU (Rice Milling Unit) kapasitas besar.

"Dalam jangka menengah dan panjang, kami akan berupaya untuk membangun RMU dengan kapasitas besar khususnya kabupaten yang menjadi sentra produksi padi. Kami juga akan perkuat permodalan pemilik RMU skala kecil agar dapat naik kelas jadi RMU skala menengah dan besar sehingga dapat menyerap hasil panen petani lokal," tutup Pj Gubernur Andap. (rah/b)

  • Bagikan