KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sangat membantu mahasiswa untuk mengembangkan skill sesuai bidang ilmu yang digelutinya. Pasalnya, dalam kurikulum tersebut, mahasiswa tidak hanya belajar di dalam kelas. Tetapi mereka harus melakukan aktivitas kuliah di luar kampus atau instansi terkait. Di Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Halu Oleo (FEB UHO) telah dilaksanakan beberapa program dari kurikulum tersebut.
Dekan FEB UHO, Prof. Dr. Arifuddin Mas'ud, SE., M.Si, AK, CA,ACPA l., mengatakan bahwa dulu mahasiswa hanya dituntut belajar di dalam kelas, membuka buku, dan harus mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen. Namun berbeda dengan program MBKM ini.
“Kurikulum ini, menuntut mahasiswa agar dapat mengembangkan kompetensinya sesuai dengan skill yang dimiliki. Selain itu mahasiswa juga harus melaksanakan perkuliahan di luar kampus,” bebernya.
Di FEB UHO, mahasiswa bisa melakukan kegiatan magang, pertukaran pelajar, penelitian di luar kampus, pengabdian masyarakat, dan kegiatan lainnya yang tercantum dalam program MBKM. “Yang mana hasil dari kegiatan kegiatan tersebut bisa dikonversikan ke dalam mata kuliah mahasiswa,” ungkapnya.
Beberapa program dari MBKM telah dijalankan kegiatan, mulai dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) MBKM, pertukaran mahasiswa, magang internasional dan kegiatan lainnya. “Sejalan dengan penerapan MBKM, kami juga telah melakukan kerjasama mulai dari perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri, instansi atau lembaga terkait,” ujarnya.
Prof. Arifuddin, menjelaskan bahwa sejauh ini pihaknya telah memaksimalkan penerapan MBKM di FEB UHO. “Kita tidak bisa presentasikan yang jelas kita sudah terapkan. Dan tahun ini kita akan lebih memaksimalkan lagi. Karena MBKM ini sangat direspon positif oleh mahasiswa” terangnya.
Ia pun mengungkap harapannya agar MBKM tersebut berjalan secara berkesinambungan. “Karena dampak MBKM terbukti cukup signifikan. Salah satu dampaknya adalah membuat mahasiswa semakin mengenal budaya, kebiasaan, dan adat-istiadat yang berbeda, pada saat mereka melaksanakan kegiatan magang MBKM atau pertukaran mahasiswa antar perguruan tinggi,” tandas Prof. Arifuddin. (win/b)