KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Abrasi pantai menjadi salah satu masalah yang kerap terjadi pada sejumlah daerah kepulauan. Tanpa langkah pencegahan, maka abrasi akan menjadi bencana alam yang dapat merenggut nyawa maupun hunian masyarakat. Menyadari hal tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Kepulauan (Konkep) terus berusaha menjaga agar tidak terjadi abrasi pada tepi pantai. Wilayah tersebut adalah kepulauan yang langsung berhadapan dengan Laut Banda.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konkep, Awaluddin, mengatakan, abrasi menjadi salah satu fokus perhatian pemerintah. Caranya dilakukan dengan tetap menjaga ekosistem mangrove dan dengan pembuatan tanggul atau talud penahanan ombak.
“Abrasi ini merupakan bencana alam yang harus kita carikan solusi untuk mengatasinya. Salah satunya dengan membangun talud,” ujar Awaluddin, Kamis (15/2).
Ia menjelaskan, tahun ini ada tiga paket talud yang akan dibangun. Satu paket di Kelurahan Ladianta dengan panjang kisaran 50 meter, kemudian di Desa Wawouso sepanjang 100 meter dan Desa Puwatu berbentang 30 meter.
“Pembangunan talud ditiap desa ini berbedabeda, tergantung luasan dan tingkat keparahan abrasi yang terjadi. Selain itu kita juga petakan mana daerah-daerah yang menjadi prioritas untuk dilakukan pembangunan talud ini,” ungkap Awaluddin.
Ia menegaskan, instansinya selalu mendukung visi misi kepala daerah, khususnya terkait ketahanan bencana.
“Mari kita sama-sama memelihara kegiatan fisik BPBD yang telah dibangun untuk mencegah terjadinya bencana di daerah yang kita cintai ini. Karena dengan menjaga apa yang sudah dibangun maka abrasi dapat dicegah,” pungkasnya. (c/jib)