Antisipasi Lonjakan Harga Jelang Ramadan

  • Bagikan
INOVASI : Suasana lapak inflasi daerah yang diluncurkan Pemkot Baubau dalam upaya mencegah pergolakan harga sejumlah komoditas, juga untuk menekan inflasi. (ANJAR DISKOMINFO KOTA BAUBAU FOR KENDARI POS)
INOVASI : Suasana lapak inflasi daerah yang diluncurkan Pemkot Baubau dalam upaya mencegah pergolakan harga sejumlah komoditas, juga untuk menekan inflasi. (ANJAR DISKOMINFO KOTA BAUBAU FOR KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Inovasi lapak inflasi daerah (Laida) baru saja diluncurkan Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau. Sistem tersebut dibuat untuk mengantisipasi fluktuasi harga komoditas di metro itu, sekaligus dalam rangkaian menekan angka inflasi. Pj Sekretaris Kota (Sekot) Baubau, Saido Bonsai, menjelaskan, selain menekan harga yang terjadi saat ini, Laida juga dalam rangka mengantisipasi lonjakan menjelang bulan Ramadan nanti.

Memang, sebelum inovasi Laida diluncurkan, Pemkot Baubau telah melakukan rapat bersama para distributor dan turun langsung ke lapangan untuk meninjau fakta serta mencari solusi agarlonjakan harga sejumlah komoditas di pasaran, dapat diantisipasi. Salah satu langkahnya adalah menjalin kerja sama dengan pihak Bulog.

“Kalau tidak turun langsung ke lapangan, kita bisa kewalahan nanti. Ini yang kita antisipasi,” tegas Saido Bonsai, kemarin. Ia mengaku sampai saat ini komoditas beras yang dikucurkan melalui Laida, sebanyak 5 ton dan akan ditambah lagi.

Saido Bonsai berharap, dengan adanya intervensi Pemkot Baubau melalui inovasi Laida, bisa menekan harga di pasaran. Program tersebut akan diupayakan hadir hingga ke sejumlah kecamatan, khususnya pada lingkungan padat penduduk.

Kadisperindag Kota Baubau, H. La Ode Ali Hasan, merinci, ada beberapa titik yang disiapkan untuk program Laida. Mulai dari Pasar Karya Nugraha dan Pasar Wameo.

“Informasi terakhir, harga beras dari Makassar itu sudah ada kenaikan dan masyarakat sudah mulai berspekulasi dengan harga ini. Oleh sebab itu, Pemkot Baubau telah mengambil langkah mengantisipasi dengan menyiapkan beras dari Bulog dengan harga yang lebih murah, Rp 54.500 per lima kilogram, sesuai banderol yang ditetapkan pemerintah,” timpal La Ode Ali Hasan. (c/lyn)

  • Bagikan