Penanaman Jutaan Bibit Sayur Mulai Dipanen

  • Bagikan
BANTUAN KORBAN BANJIR : Sekot Kendari, Ridwansyah Taridala menyerahkan bantuan kepada korban musibah banjir di Kawasan Amohalo Baruga kemarin. (AGUS SETIAWAN/KENDARI POS)
BANTUAN KORBAN BANJIR : Sekot Kendari, Ridwansyah Taridala menyerahkan bantuan kepada korban musibah banjir di Kawasan Amohalo Baruga kemarin. (AGUS SETIAWAN/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Ikhtiar Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto mendorong kemandirian pangan mulai membuahkan hasil. Lahan yang menjadi lokasi gerakan penanaman 2,7 juta bibit sayur dan tanaman holtikultura mulai dipanen. Dengan panen ini, keterbatasan stok komoditas pangan di pasaran yang kerap memicu inflasi bisa diatasi.

PJ Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengatakan aksi penanaman melibatkan 117 ribu guru dan pelajar setingkat Sekolah Menengah Atas sederajat dan Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Sultra. Aksi ini mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai penggagas penanaman bibit sayur serentak dengan peserta terbanyak.

"Alhamdulillah, penanaman sayur mayur secara serentak saat peringatan Hari Guru Nasional telah menunjukkan hasil. Hal ini membuktikan keseriusan pemerintah. Bukan hanya seremonial acara semata. Panen buah tomat yang melimpah dari lahan seluas empat hektar di SMKN PP 5 Konawe dan beberapa sekolah lainya di Sultra menjadi bukti nyata keberhasilan aksi ini," ungkap Pj Gubernur Sultra kemarin

Gerakan ini diharapkan dapat mengatasi masalah inflasi yang tengah gencar dilakukan pemerintah. Dengan mencapai target panen hingga 2 ton tomat dan melanjutkan dengan panen tanaman cabai, diharapkan dapat menstabilkan harga dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.

"Program ini tidak hanya menjadi pembelajaran bagi siswa dalam memahami pentingnya pertanian berkelanjutan, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen Pemprov Sultra dalam mewujudkan ketahanan pangan di wilayah tersebut," ujar Andap.

Untuk panen tomat di Konawe khususnya di SMKN PP 5 Konawe, tercatat sudah empat kali dilakukan pada bulan Februari 2024. Setiap kali panen menghasilkan 50 hingga 60 kilogram. Panen tomat yang akan berlangsung hingga bulan April 2024 bisa mencapai 1,5 sampai 2 ton. Angka ini didasari penghitungan jumlah hasil panen setiap 2-3 hari sekali sejak bulan Februari hingga April 2024.

Akhir Februari 2024, pihak sekolah juga akan memanen tanaman cabai. Hasil panen tersebut, diharapkan dapat menunjang kebutuhan pangan warga dan hasil penjualannya akan dialokasikan untuk kebutuhan siswa sekolah.

"Saya tentu sangat mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan dan ribuan guru serta siswa. Mengingat kegiatan menanam ini sebagai bentuk komitmen Pemprov dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Sultra. Dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, masyarakat dapat sejahtera, siswa kita juga dapat belajar dengan bebas dan merdeka,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra Yusmin menambahkan penanaman serentak ini sebagai bentuk penanganan inflasi yang saat ini tengah gencar dilakukan Pemprov Sultra. Perjuangan awal menggagas lokasi pertanian terkendala irigasi dan sumber air. Namun dengan bantuan banyak pihak termasuk Dinas Pertanian, pihaknya bisa membantu pengadaan 3 unit sumur bor.

"Dengan semangat kerjasama, berbagai kendala dapat diatasi untuk mencapai hasil yang memuaskan. Dengan demikian, aksi tanam massal ini tidak hanya menjadi pencapaian luar biasa dalam hal kuantitas produksi pertanian, tetapi juga menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi dan semangat kebersamaan dapat mengatasi tantangan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," pungkasnya.(c/rah)

  • Bagikan