Cegah Kekerasan Seksual, Unsultra Bentuk Satgas PPKS

  • Bagikan
Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc., Agric.
Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc., Agric.

KENDARIPOS -- Tak sedikit kasus kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus secara nasional. Menyikapi hal itu, Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) tugas ini merupakan salah satu yang sudah melakukan implementasi program kerjasama terkait pencegahan melalui kegiatan diskusi dan selanjutnya kerjasama ini terus dikembangkan terutama dibawah komando Prof. Dr. Andi Bahrun, jika ada korban kekerasan seksual, akan lebih maksimalkan lagi. Karena platform ini sangat berdampak positif baik guru-guru kami,” tandas Ali Koua. (win/b) M.Sc., Agric., telah membentuk Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) yang diketuai oleh Dr. Hijriani, S.H.,M.H. Satgas tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampus merah maron.

Rektor Unsultra, Prof. Andi Bahrun, mengatakan bahwa pembentukan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan seksual merupakan mandat dari Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Lingkungan Perguruan Tinggi. Satgas PPKS adalah bagian dari Perguruan Tinggi yang berfungsi sebagai pusat Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi.

“Hampir 300 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX, saat ini sudah ada 59 PTS yang memiliki satuan tugas yang salah satunya Unsultra. Dalam satgas kali ini, Unsultra bekerjasama dengan Jiwa Sultra. Satuan karena rumah sakit jiwa Sultra memiliki dokter spesialis kejiwaan dan psikolog,” jelasnya.

Mantan Ketua Universitas Terbuka Kendari ini, juga menuturkan bahwa satuan tugas ini dibentuk guna meminimalisir kekerasan seksual di lingkungan kampus, mengingat hal tersebut sering terjadi di beberapa perguruan tinggi di Indonesia, meskipun hingga saat ini, di Unsultra sendiri belum ada laporan kejadian kekerasan seksual. “Saya kira pembentukan satgas ini sangat penting dalam satuan pendidikan. Alhamdulillah di Unsultra kita tidak ada kasus. Mudahmudahan hal seperti itu tidak terjadi di kampus kedepannya,” tuturnya.

Selaku rektor, dirinya akan melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampusnya. "Perguruan tinggi adalah sebuah institusi yang berkewajiban untuk membentuk dan menciptakan orangorang hebat. Untuk kami di Unsultra membentuk satgas kekerasan seksual yang berguna untuk mencegah dan meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," tutupnya. (win/b)

  • Bagikan

Exit mobile version