KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pasar Ranomeeto di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) terus dibenahi dan pengelolaannya didorong lebih maksimal. Sebab hingga kini, sentra perkulakan yang terletak di pinggir Kota Kendari itu belum berfungsi maksimal. Masih banyak lods yang dikuasai oknum, namun bukan dimanfaatkan untuk berdagang.
Kondisi itu mendapat perhatian serius Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga. Ia berjanji akan bertindak tegas terhadap oknum yang menguasai lapak, namun tidak digunakan untuk berdagang tersebut. Konsel-1 itu juga mengancam akan membongkar sejumlah lods yang tidak difungsikan. “Saya sudah cek beberapa lods, banyak bangunan kosong tapi tidak digunakan. Yang ada malah tenda-tenda kumuh di depan pasar. Saya akan berikan teguran kepada beberapa oknum yang sudah mendapatkan fasilitas permanen berupa tempat berdagang tetapi tidak dipakai,” kata Surunuddin, usai peluncuran program Pembongkaran Hasil Bumi di Pasar Ranomeeto, Sabtu (10/2) lalu.
Bupati dua periode itu juga menerima keluhan dari sejumlah pedagang. Informasi dari warga, pasar tersebut jarang dikunjungi pembeli karena masih ada lapak yang beroperasi di depan Puskesmas Ranomeeto. Meskipun pemerintah telah berulang kali melakukan penertiban.
“Pasar kecil yang berada di depan Puskesmas itu tidak resmi. Makanya kita akan tiadakan dengan meminta petugas menertibkan. Jangan lagi ada yang jualan di sana, tetapi fokus di Pasar Ranomeeto,” janjinya.
Surunuddin berharap, pengelola pasar lebih disiplin dalam mengontrol aktivitas pedagang di sekitar dan mengecek beberapa bangunan permanen, lalu serahkan kepada pedagang yang betul-betul ingin berjualan. Ia berharap Pasar Ranomeeto harus aktif setiap hari.
“Kami inginkan pasar kabupaten ini bisa berjalan maksimal. Dengan begitu, tentu perputaran ekonomi juga pasti jalan. Kalau masih ada oknum yang hanya menguasai, segera laporkan, biar ditindak. Karena ini adalah salah pasar kabupaten yang menjadi ikon daerah,” tegasnya.
Kebijakan tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat dan pendapatan asli daerah (PAD). “Ada tiga yang kita jadikan Pasar Kabupaten, yakni di Ranomeeto, Buke dan Tinanggea. Namun saat ini kita fokus di Pasar Ranomeeto,” ujarnya
Surunuddin mengatakan, untuk merubah Pasar Ranomeeto menjadi sentra niaga kabupaten, tentu perlu didukung sarana dan prasarana memadai. Untuk itu, pihaknya terus membenahi pasar tersebut. Dengan begitu, pengelolaan dan kenyamanan pedagang dan konsumen di Pasar Ranomeeto benar-benar maksimal. “Pemerintah sudah berinvestasi untuk pembuatan jalan, lost, terminal, tempat parkir dan lampu-lampu jalan,” jelasnya. (b/ndi)