--98 Persen Persiapan Logistik Pemilu
--Pengamat : Banyak KPPS Tidak Bisa Menjalankan Aplikasi Sirekap
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024, 2 hari lagi. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sultra terus mematangkan persiapan teknis, terutama logistik pemungutan suara. 17 KPU kabupaten dan kota di Sultra sudah menyiapkan dan mendistribusikan logistik mulai H-4 Pemilu.
Soal personel pengamanan (PAM) Pemilu, KPU berkoordinasi dengan Polri dan TNI.
Ketua KPU Sultra, Asril mengungkapkan, secara umum KPU sudah siap melaksanakan pemungutan suara Pemilu pada 14 Februari 2024. Saat ini, progres kesiapan logistik Pemilu mencapai 98 persen. "Saat ini KPU-KPU di kabupaten/kota sedang mendistribusikan logistik Pemilu yakni kotak suara dan surat (kertas) suara serta perlengkapan kepemiluan lainnya. KPU kabupaten/kota dibantu Bawaslu, TNI dan Polri. Kami harap H-2 Pemilu, logistik sudah tiba di lokasi masing-masing dan H-1 didistribusikan ke masing-masing TPS (Tempat Pemungutan Suara)," ujarnya kepada Kendari Pos, Minggu (11/2/2024).
Mantan komisioner KPU Kota Kendari itu menambahkan, selain memastikan distribusi logistik berjalan aman, KPU kabupaten/kota juga mengedukasi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
"KPU kabupaten/kota menggelar Bimtek (Bimbingan Teknis) kepada KPPS terkait tata cara pengelolaan logistik (kotak dan surat suara) di TPS dan rekapitulasi hasil penghitungan suara," kata Asril.
Asril juga meminta semua pihak untuk mendukung penyelenggaraan pemilu agar berjalan dengan baik dan lancar. Terkhusus aparat TNI/Polri, ia meminta agar melaksanakan pengawalan terhadap distribusi logistik mengingat surat suara pemilu merupakan salah satu bagian penting dan penentu dalam kepemiluan.
"Berhubung pergeseran petugas keamanan pemilu dari TNI dan Polri dilakukan pada H-2, kami harap pihak keamanan di daerah memaksimalkan penjagaannya. Peran Bhabinkamtibmas dan Baninsa sangat membantu kami dalam menjaga logistik sebelum didistribusikan ke TPS. Kami harap juga peran serta masyarakat untuk membantu menjaga kelancaran pemilu," harap Asril.
Sementara itu, pengamat politik Sultra Dr.Muh Najib Husain, S.Sos.,M.Si
meminta KPU memaksimalkan kinerja dalam melaksanakan Pemilu. Menurutnya, tugas KPU yang utama adalah memastikan distribusi logistik hingga ke TPS bisa berjalan aman dan lancar. "KPU harus bisa memastikan logistik itu bisa sampai ke TPS sebelum hari H (pemungutan suara) dan dalam kondisi tidak ada kerusakan sedikit pun baik itu kotak suara maupun kertas suara," ujarnya kepada Kendari Pos, Minggu (11/2/2024).
Akademisi Fisip Universitas Halu Oleo itu mengingatkan KPU agar memastikan TPS yang dibangun ramah disabilitas. "Karena pengalaman yang lalu, ada beberapa TPS (di daerah) tidak ramah dengan disabilitas. Misalnya ada TPS yang dibuat di atas bukit. Itu menyulitkan penyandang disabilitas mengakses TPS," beber Dr.Muh Najib.
Selain itu, KPU juga harus mempersiapkan kinerja badan adhoc dapat maksimal menjalankan tugasnya saat berada di TPS. "Pada minggu tenang kampanye ini, KPU harus mempersiapkan kinerja terbaik badan adhoc agar mereka tidak membuat kesalahan yang berpotensi menimbulkan PSU (Pemungutan Suara Ulang). Perlu diketahui PSU menjadi indikator bahwa penyelenggara pemilu gagal melakukan pelaksanaan pemilu," tegas Dr.Muh Najib.
Yang tak kalah penting kata Dr.Muh Najib, penyelenggara Pemilu diharapkan menjunjung tinggi netralitas terutama dalam menjalankan aplikasi Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi) di TPS.
"Penggunaan aplikasi Sirekap ini menjadi problem baru. Karena masih banyak teman-teman di KPPS tidak bisa menjalankan alat bantu ini. Sirekap adalah alat perhitungan yang tidak menunjukkan C1 hasil karena sifatnya hanya menunjukkan diagram. Itu menjadi salah satu kelemahan (netralitas) Sirekap ini," pungkas Dr.Muh Najib. (ags/b)