KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Curah hujan prediksi di atas normal dalam 3 bulan ke depan, Februari hingga April 2024. Pada saat yang sama, pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) digelar 14 Februari 2024. Perubahan iklim di tengah penyelenggaran agenda nasional yakni Pemilu, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Sulawesi Tenggara (Sultra) Yudhianto Mahardika siaga tanggap bencana alam.
Langkah itu sebagai bentuk antisipasi sekaligus dukugan Ketua Forum PRB Sultra Yudhianto terhadap suksesnya penyelenggaraan Pemilu 2024. Politis Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu ingin mengatakan kesadaran semua pihak untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi dapat membantu pemerintah dalam mengurangi risiko dampak bencana alam. "Sehingga semua elemen di negeri ini dapat mendukung kelancaran pelaksanaan Pemilu 14 Februari 2024," ujarnya kepada Kendari Pos, Selasa (6/2/2024).
Politisi muda yang karib disapa Yudhi itu menjelaskan baru-baru ini, Forum PRB Sultra mendapat informasi dari BMKG terkait potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor di Sultra. Terlebih lagi pada periode Januari-Februari 2024 telah memasuki masa puncak musim penghujan. "Informasi penting dari BMKG ini kami sosialisasikan kepada pemerintah daerah (Pemda) dan masyarakat Sultra agar selalu waspada," ungkapnya.
Yudhi menegaskan sebagai antisipasi dan rencana mitigasi bencana di tengah misi menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2024, Forum PRB Sultra membangun komunikasi dengan seluruh pemda di Sultra termasuk stakeholder terkait seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Anggota DPRD Provinsi Sultra itu menurutkan, penyelenggaraan Pemilu wajib didukung semua elemen, terutama Forum PRB Sultra yang bergerak pada bidang kebencanaan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sultra Muhammad Yusup mengapresiasi kesiapsiagaan Forum PRB Sultra dalam komando Yudhi untuk menghadapi potensi bencana alam di Sultra.
"Eksistensi Forum PRB Sultra sangat membantu BPBD Sultra dalam meminimalisir dampak atau risiko bencana yang berpotensi terjadi terutama pada puncak musim hujan saat ini," ujar Muhammad Yusup.
Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari itu mengatakan, semua pihak termasuk Forum PRB Sultra wajib melaksanakan aksi nyata dalam mereduksi potensi (dampak) bencana. Salah satu yang bisa dilakukan yakni dengan melaksanakan karya bakti atau pembersihan lingkungan.
"Kalau lingkungan kita bersih maka potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor dapat kita antisipasi. Saya minta semua pihak termasuk Forum PRB dan pemerintah daerah untuk melaksanakan program ini. Bukan hanya menjelang Pemilu namun harus dilaksanakan secara berkelanjutan," ungkap Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup. (ags/b)