KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kaum muda di Kota Kendari kian melek dengan dunia politik. Kini, satu persatu generasi Z mulai bermunculan dan berkecimpung di panggung politik. Salah satunya adalah Mu’tashim Saifullah. Tentunya, namanya masih terasa asing bagi warga Kota Kendari. Namun sebenarnya, ia sudah lama aktif di pengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Kendari.
PKS menjadi pilihan terjun di panggung politik. Pilihan ini tak lepas dari sosok yang selama ini menjadi panutannya. Dia adalah "ABI" (ayah)-nya Mussadar Mappasomba mantan Wakil Wali Kota (Wawali) Kendari. Sebagai wujud kesungguhan menekuni jalur politik, Mu'tashim Saifullah pun membulatkan tekad ikut berkompetisi pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024.
Di kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg), Ketua Bidang Kepemudaan DPD PKS Kota Kendari ini membidik kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra). Dirinya merasa terpanggil menjadi pejuang aspirasi rakyat. Ia melihat beragam polemik yang terjadi di tengah masyarakat. Namun sejauh ini masih luput dari perhatian. Mulai dari persoalan kesehatan, jasa, pendidikan, ketenagakerjaan, wirausaha hingga pertanian.
Sabtu (3/2), Mu'tashim Saifullah menyambangi Graha Pena Kendari. Dia hadir menerima undangan untuk tampil di podcast Kendari Pos (KP) Channel. Kunjungan politisi muda ini disambut Wakil Direktur (Wadir) Kendari Pos Awal Nurjadin dan jajaran manajemen.
Saat tampil podcast, Mu'tashim Saifullah mengaku menerima amanah dari DPD PKS Kota Kendari dan DPW PKS Sultra maju di Pileg. Ia akan bertarung di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Kota Kendari. Dukungan keluarga dan kolega yang sangat menjadi salah satu alasan ikut kontestasi. Di sisi lain, keluhan kaum milenial dan masyarakat yang menganggap interaksi anggota DPRD dengan mereka begitu minim dalam kurun lima tahun belakangan. Padahal anggota DPRD ketika terpilih melalui suara rakyat bertanggungjawab atas kesejahteraan masyarakat.
"Opini yang berkembang di masyarakat, kepedulian anggota DPRD belum signifikan untuk kesejahteraan masyarakat. Misalnya di sektor pendidikan (bantuan beasiswa), bantuan UMKM, yang terkadang tidak sampai informasinya ke masyarakat. Ketika turun ke masyarakat, saya tidak mengajak mereka untuk memilih saya. Saya katakan pasti banyak yang datang menemui mereka. Jadi, saya minta tunjuk siapa yang ditokohkan agar bisa menjadi sarana berkomunikasi ketika terpilih,” ujarnya.
Beragam persoalan yang dibahas pada podcast bersama Mu'tashim Saifullah. Apalagi Wadir Kendari Pos Awal Nurjadin kerap melontarkan pertanyaan-pertanyaan menarik. Untuk lebih lengkapnya, ada baiknya, nonton langsung di kanal You Tube KP Channel. Bisa membaca di harian cetak Kendari Pos edisi hari ini dan jejaring media online Kendari Pos. (c/ali/abd)