KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis bahwa terjadi inflasi pada bulan Januari 2024 year on year (y-on-y) sebesar 2,46 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,42 dimana Inflasi tertinggi terjadi di Kota Baubau sebesar 3,88 persen dengan IHK sebesar 106,33 dan terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 1,92 persen dengan IHK sebesar 104,73.
Kepala Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti mengatakan, Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,11 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,39 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,92 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,99 persen.
"Untuk kelompok kesehatan sebesar 0,40 persen; kelompok transportasi sebesar 2,13 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,25 persen; kelompok pendidikan sebesar 3,27 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,76 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,53 persen," ungkapnya.
Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,59 persen. Deflasi month to month (m-to-m) dan Deflasi year to date (y-to-d) Provinsi Sultra bulan Januari 2024 masing-masing sebesar 0,03 persen. "Komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi y-on-y pada Januari 2024, antara lain beras, Sigaret Kretek Mesin (SKM), cabai rawit, mobil, angkutan udara, tomat, bahan bakar rumah tangga, ikan selar/ikan tude, ikan mujair, akademi/perguruan tinggi, emas perhiasan, bawang putih, Sigaret Putih Mesin (SPM), sawi hijau, mie kering instan, gula pasir, lemari pakaian, sekolah menengah atas, terong, cabai merah, taman kanak kanak, kontrak rumah, Sigaret Kretek Tangan (SKT), bawang merah, pemeliharaan/service, serta susu bubuk," bebernya.
Ia juga menambahkan, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi y-on-y, antara lain: ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso, ikan bandeng/ikan bolu, ikan layang/ikan benggol serta ikan teri. Sementara komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi m-to-m pada Januari 2024, antara lain: angkutan udara, cabai rawit, daun kelor, bahan bakar rumah tangga, cabai merah, pisang, ikan layang/ikan benggol, ikan bandeng/ ikan bolu, pepaya, dan semangka. “Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain: tomat, Sigaret Kretek Mesin (SKM), bawang merah, beras serta kangkung,” pungkasnya. (win/b)