KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dalam perhelatan Pemilu 2024 tanggal 14 Pebruari mendatang, tentunya seluruh komponen masyarakat diharapkan dapat ikut serta menyalurkan hak suara untuk menentukan pemimpin bangsa yang akan menentukan nasib negara kedepannya. Generasi muda yang disebut sebagai generasi emas, diharapkan ikut andil atau berpartisipasi dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (Fisip UHO), Sarmadan, mengatakan bahwa mahasiswa bisa dikatakan sebagai pemilih cerdas jika, mereka dapat berperan penting dalam menentukan arah dan kebijakan negara. "Mereka diharapkan memiliki pemahaman mendalam terhadap isu-isu politik, ekonomi, dan sosial, serta mampu menganalisis visi dan misi calon dengan kritis. Dengan keberanian untuk mencari informasi yang akurat, mahasiswa dapat memberikan suara mereka berdasarkan pengetahuan yang kuat. Sehingga partisipasi mereka berkontribusi positif pada demokrasi dan pembangunan negara," ujarnya.
Mantan Ketua KPU Kabupaten Konawe Periode 2014 hingga 2018 menyebut, sebagai pemilih cerdas, mahasiswa memiliki peran krusial dalam memastikan kelancaran sistem demokrasi.
"Pertama-tama, mahasiswa perlu melakukan penelitian yang mendalam terkait calon-calon yang berkompetisi dalam pemilihan. Ini melibatkan pemahaman mendalam terhadap platform politik, rekam jejak, dan visi mereka untuk masa depan. Mahasiswa dapat menggunakan sumber informasi yang andal, seperti laporan berita independen dan pernyataan resmi calon, untuk membuat keputusan yang terinformasi," ucapnya.
Selain itu, mahasiswa harus memahami isu-isu kunci yang mempengaruhi masyarakat dan negara. Ini mencakup isu ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan lainnya. Dengan memahami isu-isu ini, mahasiswa dapat menilai apakah calon yang mereka dukung memiliki pandangan dan kebijakan yang sejalan dengan kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat.
"Partisipasi aktif dalam proses demokrasi juga menjadi elemen penting. Mahasiswa dapat mendaftar dan memberikan suara mereka pada hari pemilihan, serta mengajak temanteman mereka untuk ikut serta. Mahasiswa juga harus terlibat dalam diskusi dan forum politik membantu mahasiswa untuk mendalami pemahaman mereka terhadap isu-isu dan memperkuat keterlibatan mereka dalam proses politik," ungkap Sarmadan.
Ia menambahkan, bahwa dengan menjadi pemilih cerdas, mahasiswa tidak hanya mengambil peran sebagai individu yang memberikan suara di Pemilu 2024, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berkontribusi pada pembentukan masa depan demokratis yang lebih baik. "Untuk itu, mahasiswa sebagai pemilih cerdas diharapkan dapat ikut andil dalam pesta demokrasi atau pemilu 2024 dan yang paling penting adalah menjauhi kata golput," tutupnya. (win/b)