KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menyasar masyarakat Kabuapten Muna Barat (Mubar). Januari ini, Dinas Kesehatan Mubar mencatat penyakit akibat virus dengue dari gigitan nyamuk aedes aegypti sudah mencapai 14 kasus.
“Sampai hari ini penderita DBD di Mubar sudah 14 kasus. Para pasien berasal dari berbagai kecamatan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Mubar, La Ode Mahajaya.
Nyamuk aedes aegypti memang sudah ada di Mubar. Kepastian itu berdasarkan hasil penelitian tim dari Dinkes Sultra pada 2022 lalu yang menemukan nyamuk aedes aegypti berkembang biak di Mubar. “Hasil penelitian, hampir semua merata diseluruh wilayah di Mubar. Itu berdasarkan hasil indetifikasi dari Dinkes Sultra. Mulai Tiworo Raya, Lawa Raya, serta semua wilayah ada jentik-jentik nyamuk aedes aegypti dan malaria,” terangnya.
Katanya, musim hujan seperti ini memang rentan akan kejadian DBD. Untuk itu ia mengimbau Puskesmas untuk mengedukaisnmasyarakat terkait bahaya DBD dengan masuknya musim penghujan ini. “Dengan begitu,masyarakat menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. Karena dengan masuknya musim penghujan ini ada potensi penyakit-penyakit penyerta antara lain DBD,” sambung Mahajaya.
Lanjut mantan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Mubar itu, terkait kasus DBD yang terjadi saat ini pihaknya telah memerintahkan jPuskesmas untuk lebih sigap. Ketika ada masyarakat yang mengalami demam dan dicurigai DBD maka segera dilakukan pemeriksaan laboratorium atau dirujuk ke rumah sakit untuk diperiksa. “Paling penting ketika ada aduan pasien yang dicurigai DBD maka langsung ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lab. Kalau positif, maka rumah penderita dilakukan voging untuk membasmi nyamuk aedes aegypti,” ucapnya.
Ia, meminta masyarakat Mubar menjaga kebesrihan lingkungan. Yaitu dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta melakukan gerakan 3M yaitu, menguras, menutup penampungan air, dan mengubur barang bekas. Tujuanya adalah untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk. (c/ahi)