--Kampanye Akbar Anies di Bandung Didampingi JK hingga Surya Paloh
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Kampanye akbar calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan lebih meriah dari sebelumnya. Kampanye kali ini turut diikuti mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) hingga Ketua Umum DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat Minggu (28/1/2024).
Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh menegaskan bahwa demokrasi mesti tetap jadi pegangan seluruh rakyat Indonesia, terlebih pejabat negara. Ia menyebut tak boleh ada pejabat negara yang mencapuradukkan urusan keluarga dengan urusan negara.
"Demokrasi tidak boleh dirusak oleh siapapun juga, demokrasi mengatur hak-hak pribadi, hak-hak keluarga, dan tentu hak-hak publik. Kita tidak boleh mencampuradukkan antara hak pribadi, keluarga, dengan hak-hak publik," ujar Surya dalam orasinya dalam Kampanye Akbar Anies Baswedan di Lapangan Tegal Lega, Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/1/2024).
Surya Paloh mengatakan bahwa kualitas demokrasi suatu negara akan diuji saat melewati pemilu demi pemilu. Oleh karenanya, semua pihak harus berupaya menghadirkan pemilu yang berkualitas.
"Kita sedang memperjuangkan terus-menerus agar perjalanan dan kehadiran pemilu demi pemilu yang kita lalui dalam proses ketatanegaraan kita semakin hari semakin berkualitas," ucap Surya Paloh.
"Sedari pemilu yang satu ke pemilu berikutnya semakin baik, untuk menjaga rasa persatuan yang ada dan kita miliki sebagai satu bangsa. Kita memberikan tempat penghormatan persatuan itu sendiri jauh lebih penting dari pemilu itu sendiri," tegas Surya Paloh.
Dalam orasi kampanye bertajuk "Saatnya Menang untuk Perubahan" ini calon presiden Anies Baswedan optimistis masyarakat Jawa Barat akan konsisten di pilihan perubahan. "Jawa Barat luar biasa, dan pagi ini massa berkumpul begitu banyak dan pesannya sama perubahan. Karena itu kami makin optimis Insya Allah masyarakat Jawa Barat akan konsisten di pilihan perubahan," ujarnya.
Soal kehadiran JK dan Surya Paloh sendiri, Anies menyebut peran keduanya sangat penting. Ia menilai keduanya mampu membaca suasana secara jernih.
"Beliau (Surya Paloh) sudah mengatakan tanda-tanda diperlukan perubahan satu setengah tahun yang lalu," ungkapnya.
Adapun JK menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah melewati era kepemimpinan yang amat banyak. Pria yang juga sebagai pengusaha itu menurut Anies telah terlibat di dalam pemerintahan lebih dari 25 tahun. "Lalu merasakan betul apa yang sedang terjadi dan sampai kepada sikap bahwa harus ada perubahan," tegasnya.
"Bahwa republik ini sedang berada di persimpangan jalan dan kita konsisten untuk menjaga demokrasi, konsisten menjaga negara hukum, konsisten menjaga negara, negeri ini jauh dari praktik feodalisme, nepotisme yang memang sudah kita hapus sejak awal," tandas Anies. (jpg)