KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID --Pemilu 2024 harus disukseskan. Setiap warga negara yang memenuhi syarat untuk memilih, tentu saja memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan pesta demokrasi lima tahun tersebut.
Tak terkecuali sivitas akademika Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, diharapkan turut menyukseskan Pemilu yang akan dilaksanakan 14 Februari mendatang. Hal itu disampaikan Wakil Rektor Bidang Akademik IAIN Kendari, Dr. Jumarddin La Fua, M.Si., kemarin (26/1).
Kata dia, semua unsur yang ada di IAIN Kendari telah melakukan edukasi terkait Pemilu 2024. Harapannya, warga IAIN kendari dapat menyukseskan Pemilu 2024. Tak terkecuali mahasiswa, utamanya pemilih pemula telah diedukasi menjadi pemilih cerdas. "Dari semua unsur yang ada di IAIN itu kita sudah lakukan edukasi terkait pemilih cerdas khusus kepada mahasiswa yang kategorinya masih pemilih pemula," ujar Dr. Jumarddin.
Dalam melakukan edukasi kata dia, pihak IAIN Kendari juga melibatkan instansi terkait, khususnya Bawaslu dan Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Selain itu kami memberikan edukasi langsung kepada mahasiswa, kami juga melibatkan instansi terkait yang memiliki kewenangan untuk melakukan sosialisasi terkait pemilu tahun 2024," ungkapnya.
Dr. Jumarddin juga menjelaskan, bahwa melalui edukasi dan sosialisasi yang dilakukan langsung oleh pihak terkait, pimpinan IAIN Kendari sangat mengharapkan agar mahasiswa IAIN khususnya pemilih pemula terlibat langsung dalam menyukseskan pesta demokrasi tahun ini.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa mahasiswa harus memilih sesuai dengan visi misi dan hati nurani calon wakil rakyat tersebut. Pasalnya suara yang akan mereka berikan itu juga menentukan masa depan bangsa di lima tahun kedepan. "Mahasiswa tidak gampang terprovokasi, salurkan hak pilih dengan nyaman dan aman. Jangan percaya hoax, verifikasi informasi terkait Pemilu termasuk di dalamnya calon wakil rakyat yang akan duduk di parlemen, termasuk pemimpin negara ini," harap Wakil Rektor IAIN Kendari Bidang Akademik ini.
Secara terpisah, Presma IAIN Kendari, Ashabul Akram, mengatakan bahwa mahasiswa sebagai insan intelektual harus menjadi pemilih cerdas dan berperan dalam pelaksanaan pesta demokrasi lima tahun sekali tersebut.
“Pemilu cerdas adalah pemilu yang tidak menanamkan kebencian, kebencian terhadap Pasangan Calon (Paslon) tertentu tentu tidak baik, demokrasi sejatinya menerima perbedaan terhadap pilihan politik merupakan kunci pelaksanaan pemilu yang kondusif," ujarnya saat diwawancara, Jumat (26/1).
Mahasiswa Jurusan Tadris Fisika itu, menyebut bahwa mahasiswa harus mampu mengkritisi segala bentuk gagasan yang ditawarkan para Paslon. "œPatutnya juga pemilih yang cerdas harus membantu penyelenggara maupun pengawas Pemilu dalam hal ini melaporkan segala tindakan kecurangan dalam Pemilu," ungkapnya. (win/b)