Surunuddin Memutus Mata Rantai Pemicu Inflasi

  • Bagikan
Bupati Konsel Surunuddin Dangga (tengah), Sekda Konsel Hj St Chadidjah (2 dari kiri), Kepala DTPHP Konsel, Hj Yesna Suarni (kiri) bersama unsur Forkopimda Konsel dalam gerakan tanam cabai di Desa Lombuea, Kecamatan Moramo Utara, Kamis (25/1/2024). (I NGURAH PANDI SANTOSA / KENDARI POS)
Bupati Konsel Surunuddin Dangga (tengah), Sekda Konsel Hj St Chadidjah (2 dari kiri), Kepala DTPHP Konsel, Hj Yesna Suarni (kiri) bersama unsur Forkopimda Konsel dalam gerakan tanam cabai di Desa Lombuea, Kecamatan Moramo Utara, Kamis (25/1/2024). (I NGURAH PANDI SANTOSA / KENDARI POS)

--Bupati Konsel Luncurkan Gerakan Tanam Cabai

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Bupati Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga konsisten menekan inflasi di daerahnya. Beragam langkah strategis ditunaikannya, mulai operasi pasar murah, gerakan pangan murah hingga menyalurkan bantuan sosial. Kini, Bupati Surunuddin berikhtiar memutus salah satu mata rantai pemicu inflasi yakni komoditas cabai. Bupati Surunuddin mencanangkan penanaman cabai tahun 2024 yang dipelopori Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Konsel.

Peluncuran gerakan tanam cabai tahun 2024 digelar di Desa Lombuea, Kecamatan Moramo Utara, Kamis (25/1/2024). Dalam kesempatan itu, Bupati Surunuddin, Sekda Hj St Chadidjah, Kepala DTPHP Konsel, Hj Yesna Suarni dan unsur Forkopimda Konsel secara serentak menanam bibit cabai.

Bupati Surunuddin juga menyerahkan alat produktivitas pertanian (alat semprot dan mulsa), bibit cabai, dan pupuk kepada kelompok tani.

Bupati Surunuddin mengungkapkan peluncuran gerakan tanam cabai itu adalah langkah awal. Selanjutnya akan berlangsung hingga ke wilayah lainnya di Konsel. "Kita bergerak secara simultan. Mendorong produktivitas hortikultura, misalnya cabai, bawang dan sebagainya yang merupakan kebutuhan masyarakat. Dan berdampak pada peningkatan ekonomi. Sehingga persoalan inflasi, stunting, kemiskinan dapat ditekan," ujarnya kepada wartawan usai tanam cabai.

Bupati Konsel 2 periode itu mengatakan penanaman cabai didorong bukan hanya skala rumah tangga. Tetapi harus bisa menjadi produksi massal berskala ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. "APBD 2024 kita, salah satunya diprioritaskan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Kemudian program-program dikerjakan secara terpadu. Melibatkan stakeholder dan OPD dan saling berkaitan," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala DTPHP Konsel, Hj. Yesna Suarni mengatakan gerakan tanam cabai ini sesuai kebijakan pemerintah dalam menjaga pasokan atau ketersediaan komoditas pangan khususnya cabai. "Komoditas cabai merupakan salah satu komoditas pertanian yang berperan penting terhadap fluktuasi laju inflasi daerah, tentunya selain beras, bawang merah dan bawang putih," ujarnya.

Mantan Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sultra itu menjelaskan secara statistik total areal penanaman cabai di Konsel pada tahun 2023 mencapai 417,7 hektare dan berhasil dipanen sekira 332,5 hektare. Dengan produksi cabai merah besar sekira 69.929 ton, cabai keriting 78.385.6 ton dan cabai rawit sebesar 167.395,8 ton atau dengan total produksi 315.017,4 ton.

"Dan saat ini masih terdapat areal penanaman cabai seluas 82 hektare yang siap dipanen Februari 2024. Rinciannya cabai besar dan cabai keriting masing-masing 18 hektare dan cabai rawit seluas 46 hektare," rinci Hj Yesna Suarni. (ndi/b)

  • Bagikan

Exit mobile version