-- Ajak Siswa jadi Pemilih Cerdas
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Kepala SMKN 1 Kendari, Drs. Ali Koua, mengajak siswa kelas XII yang mayoritas sebagai pemilih pemula untuk menyalurkan hak pilihnya tanggal 14 Februari mendatang. Pasalnya, siswa menjadi bagian penting dalam menentukan perubahan bangsa ini kedepannya.
Saat ditemui Kendari Pos,Ali Koua menuturkan kesadaran siswa untuk memilih cerdas saat Pemilu 2024 harus ditanamkan. Selain KPU dengan berbagai program yang bersentuhan dengan siswa, pihak sekolah juga telah memberikan edukasi politik pada siswa yang tahun ini tercatat sebagai pemilih pemula dalam berbagai kesempatan.
Tercatat sekira 457 siswa SMKN 1 yang diharapkan menggunakan hak pilihnya dengan baik serta bijak. “Memasuki Pemilu serentak ini khususnya para siswa kelas XII kita imbau agar mereka tidak gampang terprovokasi. Marilah kita memilih sesuai dengan hati nurani dengan melihat kompetensi orang-orang yang kita pilih. Karena Ketika kita memilih secara objektif maka akan menghasilkan orang-orang yang memiliki sumber daya yang bagus untuk mengelola daerah bangsa dan negara ini,” bebernya.
Ia menjelaskan, bahwa untuk memberikan pendidikan politik, pihaknya optimalkan edukasi politik melaluikegiatan sosialisasi tentang Pemilu yang melibatkan pihak terkait.
"Melalui kegiatan tersebut diharapkan agar siswa itu tidak ada yang golput dan memanfaatkan hak pilihnya tersebut karena arah pembangunan ke depan ini akan ditentukan oleh pemilihan ke depan termasuk para siswa di dalamnya," jelasnya.
Siswa merupakan bagian dari generasi milenial menggunakan hak pilihnya dengan baik dan cermat serta menjadi pemilih yang bijak. "Pemilih pemula ini didominasi oleh generasi milenial yang saat ini menjadi siswa. Untuk itu mari gunakan kesempatan ini dengan baik untuk memilih pemimpin yang terbaik di masa mendatang,” katanya.
Ali Koua juga meminta kepada seluruh komponen yang ada SMKN 1 Kendari, baik siswa dan guru-guru untuk bersama-sama menciptakan Pemilu yang damai, berintegritas dan menjaga kondusivitas daerah dengan menghargai perbedaan pilihan. “Di SMKN 1 Kendari jumlah siswa kelas XII itu ada sekitar 457 siswa sudah wajib pilih. Kami berpesan agar para siswa menggunakan hak pilihnya dengan baik dan bijak tanpa intervensi dari manapun. Selain itu, saya harapkan mereka mampu membentengi diri sehingga tidak berhubungan dengan politik uang (money politic)," pungkasnya. (win/b)