-- Membuka Hutan Lindung untuk Bangun Jalan Poros Latoma-Routa
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Penjabat (Pj) Bupati Harmin Ramba sangat proaktif dalam merespons aspirasi masyarakat Konawe. Salah satunya, merespons keinginan masyarakat akan terbangunnya akses jalan penghubung dari Kecamatan Latoma menuju Kecamatan Routa. Sebagai bentuk keseriusannya, Pj Bupati Harmin telah meninjau titik nol rencana pembangunan jalan penghubung antar 2 kecamatan di wilayah barat Kabupaten Konawe tersebut. Termasuk, mengupayakan berbagai hal agar pembangunan jalan yang membelah hutan lindung itu, bisa segera terealisasi.
Upaya keras yang dilakukan Pj Bupati Harmin, perlahan membuahkan hasil. Rencana pembangunan jalan poros Latoma-Routa yang diproyeksi sepanjang 109 kilometer itu, mulai diamini pemerintah pusat. Pj Bupati Harmin telah mendapat persetujuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI yang dipimpin Siti Nurbaya, terkait rencana pembangunan jalan Latoma-Routa yang bakal melewati kawasan hutan lindung milik pemerintah.
Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe kini tinggal mengurus syarat berupa dokumen Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) di Dinas Kehutanan (Dishut) Sultra.
Pj Bupati Harmin merespons positif keputusan Kementerian LHK RI atas izin penggunaan kawasan hutan lindung untuk membangun jalan poros Latoma-Routa. Kata dia, keputusan itu dikeluarkan Kementerian LHK RI dengan melakukan kajian komprehensif atas dampak yang ditimbulkannya dengan adanya pembukaan jalan tersebut.
"Begitupun kajian terhadap kawasan-kawasan delineasi yang dapat digunakan untuk jalur Latoma-Routa. Pada prinsipnya, itu bisa dilaksanakan. Jadi, 109 km panjang jalan Latoma-Routa yang nantinya dibangun itu sudah masuk dalam perencanaan teknis," ujar Pj Bupati Harmin kepada Kendari Pos, Rabu (24/1/2024).
Mantan Camat Abuki itu menuturkan, pembangunan jalan Latoma-Routa, merupakan impian masyarakat Routa sejak lama. Sebab selama ini, untuk menuju Unaaha yang merupakan Ibu Kota Konawe, warga Routa hanya punya 2 opsi. Pertama, memutar lewat Kabupaten Konawe Utara (Konut). Kedua, melingkar melewati Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) hanya untuk sampai di Kota Unaaha.
"Pembangunan jalan ini pastinya akan memberikan solusi efisiensi jarak tempuh untuk masyarakat Routa yang hendak ke kota Unaaha. Termasuk, manfaat lain seperti pertumbuhan ekonomi dan persebaran penduduk yang lebih merata nantinya," yakin Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sultra itu.
Pj Bupati Harmin menerangkan, pembangunan jalan penghubung Latoma-Routa, ke depannya dapat menghubungkan 2 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ada di wilayah sebelah barat Konawe. Yakni, Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP) di Routa dan Bendungan Pelosika yang rencananya dibangun di Latoma.
"Untuk jalan Latoma-Routa, kita kejar lewat dana Inpres Jalan Daerah (IJD). Sebab, itu adalah ruang bagi pemerintah daerah untuk mendapatkan pembangunan jalan ini. Kalau kita mau harapkan APBD murni, itu tidak mungkin," ungkap Pj Bupati Harmin.
Mantan Kabid Fispra Bappeda Provinsi Sultra itu mengemukakan, anggaran pembangunan jalan Latoma-Routa, diperkirakan menelan biaya sekira Rp900 Miliar. Kabar baiknya, rencana pembangunan jalan itu juga sudah masuk dalam blueprint Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI.
Untuk mengawal rencana tersebut dapat terealisasi ditahun 2024 ini, Pj Bupati Harmin mengaku intens berkoordinasi dengan pihak terkait. Tentunya, agar anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024 dapat membiayai pembangunan proyek tersebut untuk tahap pertama.
"Saya sudah bertemu dengan pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI. Rencananya ada Rp149 Miliar dana tahap pertama (pembangunan jalan Latoma-Routa). Intinya, pemerintah pusat siap mengakomodir supaya pembiayaan pembangunan jalan itu masuk APBN lewat dana IJD," tandas Pj Bupati Harmin. (adi/b)