KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Rona wajah siswa SMKN 7 Kendari begitu bersemangat. Mereka begitu antusias mengikuti Kendari Pos Road To School. Jangan heran, berbagai pertanyaan dilontarkan untuk mengorek kerja-kerja kewartawanan. Selama ini, para siswa memang masih awam bagaimana informasi diolah menjadi berita.
Dalam program ini, Kendari Pos ingin mengenalkan generasi muda tentang ilmu jurnalistik. Di era disrupsi sekarang ini, gen Z harus melek informasi. Hanya saja, mereka harus cerdas memilih informasi. Apalagi saat ini banyak bertebaran berita hoax.
Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin mengaku bangga melihat semangat siswa SMKN 7 Kendari. Baginya, sudah sepatutnya generasi muda belajar hal-hal baru. Apalagi yang berkaitan dengan media. Kendari Pos Road To School di SMAN dan SMKN di Kota Kendari ini bagian program mengedukasi pelajar. Tidak hanya tentang gambaran umum kerja keredaksian, namun bagaimana media menjaga eksistensi.
"Kendari Pos lahir dari koran. Dalam menghadapi tantangan zaman, Kendari Pos terus melakukan berbagai inovasi guna menjawab tantangan. Dunia ini telah mengalami perubahan yang sangat fundamental. Oleh karena, Kendari Pos berupaya melahirkan sederet inovasi melalui konvergensi media," ujarnya.
Kepala SMKN 7 Kendari, La Resi mengucapkan rasa terimakasihnya. Kehadiran Kendari Pos mampu memberi pencerahan tentang kerja jurnalistik. Tidak hanya itu, pikiran siswa lebih terbuka. Untuk bisa terus eksis, inovasi harus terus dilakukan. Sebagai media pertama dan terbesar di Sulawesi Tenggara (Sultra), Kendari Pos melakukan terobosan melalui konvergensi media.
“Melalui Road To School, siswasiswi SMKN 7 Kendari dapat mengetahui bagaimana perjalanan Kendari Pos dalam menghadapi era perkembangan zaman sehingga masih eksis sampai saat ini. Dan diharapkan dapat menjadi motivasi siswa-siswi SMKN 7 Kendari,” harapnya.
Pemimpin Redaksi (Pimred) Kendari Pos, Inong Saputra mengatakan berita yang diterbitkan tetap melalui proses perencanaan. Hasil perencanaan yang dipimpin Pemred selanjutnya didistribusikan Redaktur ke reporter. Setiap penugasan akan dievaluasi. Jika memenuhi kode etik jurnalistik dan kebijakan redaksi, bisa masuk proses editing.
"Setelah diedit, selanjutnya ke tahap layout dan kemudian dicetak. Untuk menjawab kebutuhan masyarakat, Kendari Pos juga memiliki media online dan media sosial," pungkasnya. (c/win)