Sukarman: Nur Alam dan Asrun Masih Kader PAN

  • Bagikan
KPPW PAN Sultra, Sukarman
KPPW PAN Sultra, Sukarman

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Status Mantan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam dan Wali Kota Kendari Asrun di Partai Amanat Nasional (PAN) terjawab. “Sampai saat ini Nur Alam dan Asrun masih berstatus kader PAN,” kata Ketua Komite Pemenangan Pemilu Wilayah (KPPW) PAN Sultra, Sukarman kepada Kendari Pos, Jumat (19/1/2024).

Penegasan Sukarman itu sekaligus mematahkan asumsi yang berkembang jika Nur Alam dan Asrun sudah punya afiliasi politik dengan partai politik lain di luar PAN. "Kendati Nur Alam dan Asrun pernah berhadapan dengan hukum, namun hingga kini belum ada surat pemecatan atau pemberhentian keduanya sebagai kader PAN," ujarnya.

Pada sisi lain, hingga saat ini kedua figur itu belum terdengar bergabung dengan partai politik lain. “Jadi saya tegaskan, Nur Alam dan Asrun bagian dari keluarga PAN. Hal itu tidak bisa dibantah,” tegas Sukarman.

Sukarman mengaku, pernyataan bahwa Nur Alam dan Asrun masih bagian dari kader PAN bukan karena telah terbebas dari kasus yang menjerat keduanya, namun atas dasar fakta internal PAN bahwa belum ada pemberhentian keduanya dari keanggotaan atau sebagai kader PAN. “Jika ada yang bantah bahwa mereka bukan dari PAN lagi, silakan. Tetapi fakta riil Nur Alam dan Asrun masih tercatat sebagai kader PAN,” tandas Sukarman.

Terpisah, pengamat politik Sultra Andi Awaludin Ma’ruf, SIP., M.Si mengatakan dalam kancah elektoral politik, Nur Alam dan Asrun bisa dikategorikan tokoh kuat atau tokoh berpengaruh sehingga memiliki massa loyalis besar. Tidak berlebihan sebagian masyarakat Sultra masih menjadikan Nur Alam dan Asrun sebagai panutan dalam berpolitik terlepas dari berbagai kontroversi ataupun masalah hukum yang pernah menjerat keduanya.

“Nur Alam sebagai mantan Gubernur Sultra 2 periode, secara tidak langsung masih punya loyalis dan memori kolektif di tengah masyarakat masih sangat kuat khususnya orang-orang yang konsisten mendukung dan membersamainya,” kata Andi Awaludin Ma’ruf kepada Kendari Pos, Jumat (19/1/2024).

Nur Alam dalam kontestasi Pilkada ke depan, berpotensi dijadikan tokoh politik yang memberikan arahan, mentoring kepada kader-kader atau patron yang telah sekian lama dibesarkan mantan Ketua DPW PAN Sultra itu. Termasuk sanak keluarga Nur Alam seperti istrinya Tina Nur Alam yang maju di Pileg DPR RI dan anaknya Sitya Giona Nur Alam tarung di Pileg DPRD Kendari dan Muh. Radhan Al Gindo Nur Alam disinyalir maju di Pilkada Konawe Selatan, 27 November 2024.

“Sementara Pak Asrun di wilayah Kota Kendari, masih kuat. Bisa dilihat dari anaknya Asrizal Pratama Putra masih eksis sebagai anggota DPRD Provinsi Sultra, menantunya Siska Karina Imran, mantan Wakil Wali Kota Kendari hingga kini konsisten berkibar di ranah politik,” beber Andi Awaludin.

Menurut Andi Awaludin, dalam konteks Pilkada (Pilgub, Pilwali dan Pilbup) 27 November 2024, yang memiliki kekuatan penentu figur adalah partai politik. Sementara Nur Alam dan Asrun saat ini berada dalam posisi bukan ketua parpol atau tokoh yang punya pengaruh langsung di parpol.

Hanya saja, keduanya masih punya jejaring kuat di parpol kendati tidak sebesar ketika keduanya masih eksis sebagai nakhoda parpol. “Keduanya punya rekam jejak bermasalah dengan hukum. Untuk mengembalikan pamor atau citra di muka publik membutuhkan waktu yang tak sedikit. Tapi jejaring politik baik di daerah dan di pusat masih signifikan cukup kuat hanya saja tidak sebesar atau sekuat dulu,” tutur Andi Awaludin.

Ia menjelaskan, kedekatan secara sosiologis antara Nur Alam dan Asrun dengan masyarakat masih terbilang kuat. Namun untuk mengukur sebesar apa kekuatannya, sulit diprediksi paska keduanya bebas dari masa hukuman.

“Untuk mengevaluasi sebesar apa pengaruh Nur Alam dan Asrun, tinggal dilihat keberhasilan figur yang mereka dukung di Pilkada Gubernur Sultra maupun Pilkada di kabupaten dan kota di Sultra pada 27 November 2024,” beber Andi Awaludin.

Di satu sisi, Nur Alam dalam konteks politik keluarga menjadi terbelah. Jika Nur Alam masih diklaim sebagai kader PAN, namun istrinya Tina Nur Alam dan anaknya Giona Nur Alam eksis dan besar di Partai NasDem. Kemudian Radhan Nur Alam lebih dekat dengan PKS.

“Artinya selama Nur Alam mendekam di penjara, kekuatan elit PAN tidak mengakar pada Nur Alam. Begitupun juga dengan keluarga Asrun, menantunya Siska Karina Imran juga merapat di NasDem dan digadang-gadang maju di Pilwali melalui partai besutan Surya Paloh itu,” tandas Andi Awaludin. (ali/b).

  • Bagikan

Exit mobile version