KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai mengkhawatirkan. Tiap hari, jumlah penderita terus bertambah. Untuk mencegah korban jiwa, DPRD Kota Kendari meminta Pemerintah Kota (Pemkot) segera bertindak. Mulai melakukan fogging, masifkan gerakkan 3M, ajakan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) hingga mengedukasi warga mengenali gejala DBD.
Ketua Komisi III DPRD Kendari, LM Rajab Jinik meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk bergerak cepat dalam menghadapi wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Menurut Rajab Jinik, penyebaran wabah DBD saat ini sudah membahayakan karena meningkat signifikan bahkan telah menimbulkan korban jiwa.
"Sudah ada korbannya. Pemerintah melalui Dinas kesehatan harus memetakan wilayah yang rawan penyebaran wabah demam berdarah," ungkap Rajab Jinik, kemarin.Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini yakin, langkah preventif dari Dinkes Kendari bisa mereduksi jumlah kasus DBD sehingga bisa mengurangi potensi jatuhnya korban jiwa seperti pasar masa Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.
"Kami juga meminta masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dan berperilaku hidup sehat. Wabah DBD bisa kita cegah dengan kerja sama semua pihak termasuk dari kesadaran masyarakat," ungkap Rajab Jinik.
Terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Kendari, Ellfi mengungkapkan, pasca peningkatan jumlah kasus DBD di Kota Kendari, pihaknya langsung bergerak cepat melaksanakan pencegahan. Dimulai mensosialisasikan pencegahan 3M plus yakni menguras dan menutup tempat penampungan air, serta memanfaatkan barang bekas untuk didaur ulang.
Untuk plusnya, kata Ellfi memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan lotion anti nyamuk, menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air, serta memasang kelambu pada kamar agar terhindar dari gigitan nyamuk.
Selanjutnya, melaksanakan fooging atau pengasapan pada beberapa wilayah ditemukannya kasus DBD. Hingga per 18 Januari 2034, pihaknya telah melaksanakan sebanyak 105 kali pengasapan."Kami juga menyiapkan bubuk Abate gratis diseluruh Puskesmas yang ada di Kota Kendari. Bubuk Abate ini sangat ampuh dalam memutus mata rantai nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD," kata Ellfi.
Sekedar informasi, data Dinkes Kota Kendari menyebut jumlah kasus DBD tercatat sebanyak 261 kasus. Rinciannya, 58 pasien masih dalam perawatan, 203 sembuh, dan satu pasien dinyatakan meninggal dunia. (c/ags)
DBD di Kendari
-261 Kasus (Per 17 Januari 2024)
-58 Pasien Masih dalam Perawatan
-202 Pasien Sembuh
-1 Pasien Meninggal
Upaya Dinkes Kendari
1.Fogging atau Pengasapan
-Fogging Sudah Dilakukan di 105 Titik
-Terutama Daerah yang Ditemukan Kasus
2.Bagikan Bubuk Abate
3.Edukasi Masyarakat
-Sosialisasi Pencegakan Melalui 3M Plus
-Bila Ada Gejala Segera ke Faskes
-Gerakan Pola Hidup Bersih dan Sehat