KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pembenahan layanan Rumah Sakit (RS) Jiwa Sulawesi Tenggara (Sultra) berbuah manis. Level RS plat merah ini bisa dikatakan naik kelas. Hasil penilaian Tim Akreditasi, RS Jiwa sangat layak menyandang predikat paripurna. Padahal fasilitas kesehatan (faskes) sempat mengalami keterbatasan anggaran. Namun berkat komitmen yang tinggi, sistem dan kualitas pelayanan RS Jiwa berhasil mendapat pengakuan.
Direktur RS Jiwa Sultra dr Putu Agustin mengatakan kunci utama keberhasilan meraih akreditasi paripurna adalah bagaimana menjaga kelancaran sistem pelayanan, mutu pelayanan sesuai standar kementerian kesehatan (Kemenkes) termasuk keselamatan pasien. Meskipun gedung belum sepenuhnya siap, namun ia memastikan pelayanan berjalan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Akreditasi paripurna ini menjadi titik awal untuk menuju zero komplain di masa depan. Kita harapkan masyarakat turut berperan dengan melaporkan kendala atau masalah yang mereka hadapi, menggunakan kotak saran atau nomor kontak pengaduan yang telah disediakan," ujar dr Putu Agustin kemari.
Saat ini, RS.Jiwa Sultra telah dilengkapi alat rekam medik elektronik untuk pasien rawat jalan. Penerapannya telah dimulai sejak Desember 2023. Di sisi lain, pihak berupaya agar sistem ini juga berjalan untuk pasien rawat inap sebelum akhir Maret atau April nanti. "Saya dan seluruh tenaga kesehatan berkomitmen memberikan pelayanan yang lebih baik lagi di tahun 2024," ujarnya.
Sejumlah sarana dan prasarana RS telah dibangun dan diperbaiki. Pembangunan gedung poliklinik dan msnajemen telah tuntas. Dari sisi pelayanan, RS Jiwa meraih peringkat pertama dalam kemudahan pasien dalam mengambil antrian.
"Keberhasilan ini menegaskan komitmen RS Jiwa Sultra dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang optimal dan berkelanjutan, menjadikan mereka sebagai pionir dalam penerapan teknologi untuk meningkatkan pengalaman pasien," ungkapnya.
Peningkatan pelayanan kesehatan jiwa sambungnya, semakin kokoh dengan kerjasama atau MoU dengan pihak Pusat Kesehatan Jiwa Nasional (PKJN) dr. H Marzoeki Mahdi, Bogor Tentang Jejaring Pelayanan Kesehatan Jiwa.
Penandatanganan MoU perdana kata dia, Agustus. Yang mana, fokus pada perbaikan sarana, prasarana dan akreditasi menjadi prioritas. Makanya, akreditasi utama RS Jiwa bisa naik me jadi paripurna.
"Tahun ini, dokter spesialis, termasuk saraf, penyakit dalam, anestesi, serta obstetri dan ginekologi akan berkolaborasi untuk meningkatkan pelayanan di Kendari. Ini merupakan langkah perdana yang menjanjikan bagi perawatan kesehatan mental di wilayah Sultra," pungkasnya. (b/rah)