KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Dosen dan Mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) bersama Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM) jalankan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kolaborasi tingkat nasional di Desa Wisata Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Rektor UHO yang diwakili Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UHO, Dr. La Hamimu, S.Si, M.Si., mengatakan bahwa kegiatan pengabdian dosen terintegrasi masyarakat periode 1 sudah selesai dilakukan (Juli 2023) dan kali ini dilaksanakan secara berbeda. Ini baru pertama kali kolaborasi KKN di tingkat nasional yang dilakukan UHO, sebagai tindak lanjut penandatanganan MoA dan PKS UHO dan UGM Tahun 2023,” beber La Hamimu saat melepas mahasiswa KKN, beberapa waktu lalu.
Sementara, Ketua LPPM UHO, Dr. La Aba, menyampaikan bahwa kolaborasi ini adalah kegiatan PKM pada tiga desa di Kabupaten Konsel, yang memiliki sejumlah destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. “Kedatangan mahasiswa yang didampingi DPL dan ketua LPPM disambut oleh tiga kepala desa, walau kami sempat kuatir dengan kondisi jalan yang baru dibuka dan dilanjutkan dengan kapal kecil. Meski mahasiswa pada histeris ketakutan, kami para DPL harus menguatkan diri karena ini adalah sebuah tantangan untuk pengabdian kepada masyarakat,” ujar La Aba.
Ketua PKM, Nanik, mengungkapkan bahwa tiga desa tersebut memiliki destinasi dan potensi sumber daya alam yang berpeluang besar untuk dikembangkan. Sebelumnya untuk bisa Ke desa ini biasanya ditempuh dengan naik perahu kecil. “Namun sejak tahun 2023 telah dibuka akses jalan darat oleh pemerintah Kabupaten Konsel. Di tiga desa rata-rata memiliki destinasi wisata pesisir pantai, karang berbatik dan budaya yang bisa menarik para wisatawan,” ungkapnya. Kegiatan PKM kolaborasi tingkat nasional merupakan pertama kali diadakan oleh UHO.
Kegiatan PKM ini terintegrasi dengan KKN tematik yang diikuti 20 orang mahasiswa UHO, dan 30 orang mahasiswa UGM menjalankan KKN bersama, selama satu bulan lamanya, terhitung sejak 30 November hingga 29 Desember 2023 lalu. Para dosen bersama mahasiswa itu diharapkan bisa membantu mengatasi berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat, dan mendorong pengembangan tiga desa terpencil di Namu, Batujaya dan Malaringgi.
“Sebelum berangkat ke lokasi KKN, para mahasiswa itu mendapat pembekalan dari dosen UGM , Dr. Djarot Heru Santoso, M.Hum,Prof. Ir. Nanung Agus Fitriyanto, S.Pt., M.Sc., Ph.D. Selanjutnya para mahasiswa mendapat pengarahan dan pelepasan di kantor LPPM UHO,” imbuhnya.
Salah satu Mahasiswa KKN, Rifan, menyebut bahwa keunggulan dan potensi dari segi bisnis UMKM mulai dari Mente, Pala, Pisang, Kelapa, dan cengkeh. Selama ini hanya dikembangkan oleh masyarakat lokal, sebatas dijual di pengepul. “Meskipun ada beberapa penduduk yang mengolah kelapa menjadi kopra yang penjualannya ke pedagang India,” ucapnya.
Demikian halnya anggota PKM lainnya, Nani Yuniar, menuturkan adapun yang menjadi program utama PKM kolaborasi nasional mengembangkan desa wisata ini adalah, pertama pendataan masyarakat lokal dan pendataan budaya lokal. Dua, pembuatan peta zonasi berdasarkan karakteristik tertentu dan pembuatan denah wisata. Tiga, pendataan keanekaragaman hewani dan hayati. Empat, pendataan kondisi kesehatan masyarakat sosial. Sedangkan kegiatan pengabdian lainnya yang menjadi program tambahan adalah pemeriksaan kesehatan gratis (Gula darah, kolesterol dan asam urat) kepada 60 warga,” tuturnya.
Salah satu program yang dilakukan oleh mahasiswa KKN adalah membuat peta wisata dan optimalisasi kelompok sadar wisata di samping mengembangkan olahan kuliner dari Bandeng Presto dan kerajinan batik. “Kita ingin membuka lapangan pekerjaan utama sektor informal bagi masyarakat setempat yang didominasi oleh perempuan. Untuk mendukung kegiatan mitigasi bencana, mahasiswa KKN juga melakukan pengadaan dan pemasangan plang jalur evakuasi dan titik kumpul agar mempermudah masyarakat dalam menemukan jalur tercepat menuju rumah evakuasi dan titik kumpul saat bencana banjir datang,” tambah Najla, juga mahasiswa KKN kolaborasi nasional.
Sementara, Kepala Desa Bakaran Wetan, Wahyu Supriyo, menyampaikan pihaknya mengapresiasi kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam mendorong perekonomian masyarakat melalui pengembangan desa wisata, pemberdayaan umkm dan mitigas bencana. “Kami ucapkan terima kasih banyak karena dengan adanya temanteman mahasiswa KKN sangat membantu kegiatan kami,” bebernya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bappeda Kabupaten Pati, Dr. Muhtar, menambahkan pemerintah Kabupaten Pati juga menyampaikan apresiasi atas atensi yang diberikan oleh UGM dan sudah memilih Pati sebagai lokasi KKN. Ia menyampaikan bahwa KKN di Pati ditempatkan di dua kecamatan, yakni
Kecamatan Juwana dan Tambakromo. Keduanya memiliki karakteristik berbeda, Juwana sebagai sentra perkembangan perikanan dan kuningan sedangkan Tambakromo untuk sektor pertanian dengan segenap dinamika permasalahannya. “Kecamatan Tambakromo sering terkena bencana banjir karena ada luapan sungai dan banjir bandang, Oleh karena itu, ia berharap agar UGM bisa memberikan solusi atas persoalan tersebut. Kehadiran teman mahasiswa KKN dari UGM bisa mengatasi masalah di Pati dan bisa mengoptimalkan dan bisa mengoptimalkan sumber daya dan potensi yang ada di Pati,” tambahnya.
Adapun Dosen UHO, yakni Dr. Nanik Hindaryatiningsih, S.E., M.Si, Dr. La Aba, S.Si., M.Si, Dr. Mulidin S.Si., M.Si, Dr. Nani Yuniar, SKM., M.Kes., Achmad Selamet Aku., S.PT., M.Si, Syawaludin, S.Pi., M.Si. dan 3 (tiga) orang dosen UGM Dr. dr. Rustamaji., M.Kes., Dr. Djarot Heru Santoso, M.Hum,Prof. Ir. Nanung Agus Fitriyanto, S.Pt., M.Sc., Ph.D.(rls/win)