Bekerja Sambil Berinovasi

  • Bagikan
Wadir Kendari Pos Awal Nurjadin (kemeja biru) bersama manajemen menerima kunjungan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Hj. Isma berbincang di podcast Kendari Pos Channel, di lantai 2 Graha Pena. Program dialog rutin di kanal YouTube itu membincang isu terkait meritrokasi dalam pemerintahan dan juga langkah-langkah yang dilakukan agar kajian BRIDA dapat menjadi pijakan dalam pembuatan kebijakan pemerintah.
Wadir Kendari Pos Awal Nurjadin (kemeja biru) bersama manajemen menerima kunjungan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Hj. Isma berbincang di podcast Kendari Pos Channel, di lantai 2 Graha Pena. Program dialog rutin di kanal YouTube itu membincang isu terkait meritrokasi dalam pemerintahan dan juga langkah-langkah yang dilakukan agar kajian BRIDA dapat menjadi pijakan dalam pembuatan kebijakan pemerintah.

--Hasil Kajian Jadi Dasar Kebijakan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Meritokrasi di pemerintahan kini tengah gaung-gaungkan. Sistem ini dianggap sangat objektif lantaran memiliki tolak ukur yang jelas. Jabatan strategis harus didasari kompetensi dan prestasi. Bukan sekedar orang dekat.

Di Sulawesi Tenggara (Sultra), cukup banyak pejabat yang kompeten. Namun hanya sedikit yang meninggalkan legacy. Diantara pejabat itu, Dra. Hj. Isma M.Si menjadi sampel. Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) ini selalu mengukir inovasi di jabatan yang diembannya.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, Hj. Isma

Dijabatannya saat ini, Hj Isma sukses mengubah status Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) menjadi Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). Secara nasional, Sulawesi Tenggara (Sultra) masuk dalam provinsi terkemuka mengalihstatuskan nomenklatur lembaga.

Host KP Channel, Wadir Kendari Pos Awal Nurjadin.

Bukan hanya itu, ia turut menguatkan produk hasil kajian BRIDA sebagai dasar kebijakan pemerintah. Di sisi lain, tata kelola administrasi, keuangan dan sistem penelitian lebih terarah. Kini, BRIDA telah memiliki rencana induk dan peta jalan pemajuan riset dan inovasi daerah.

Wadir Kendari Pos Awal Nurjadin (kemeja biru) mendampingi Kepala Brida Sultra Hj. Isma (kanan) sebelum meninggalkan Graha Pena.

Sejak awal Balitbang terbentuk, Pemprov tak memiliki acuan penelitian. Jangan heran, sebagian besar produk hasil penelitian terkesan mubasir dan hanya menghasilkan tumpukan berkas tanpa bisa dieksekusi.

Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin (kiri), menyambut Kepala Brida Sultra Hj. Isma di Graha Pena.

Mantan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sultra ini, turut menatausahakan keuangan kelitbangan menjadi lebih akuntabel. Bila sebelumnya, proses pencairan anggaran penelitian bisa melalui person. Kini, harus antar lembaga dalam hal ini BRIDA dan perguruan tinggi melalui Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM). Dengan penerapan sistem, pertanggungjawaban laporan keuangan tidak mudah dimanipulasi.

Direktur Kendari Pos Irwan Zainuddin (tengah), Wadir Kendari Pos Awal Nurjadin (kemeja biru) bersama manajemen menerima kunjungan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Hj. Isma (seragam dinas) yang akan tampil sebagai narasumber dalam program dialog Kendari Pos Channel, di Graha Pena.

Selasa (16/1), Hj Isma bertandang ke studio mini Kendari Pos (KP) Channel. Kehadirannya disambut Direktur Kendari Pos, Irwan Zainuddin bersama jajaran manajemen. Isma hadir sebagai narasumber Podcast Kendari Pos Channel yang dipandu langsung Wadir Kendari Pos Awal Nurjadin.

Wadir Kendari Pos Awal Nurjadin (kemeja biru) bersama manajemen menerima kunjungan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Hj. Isma berbincang di podcast Kendari Pos Channel, di lantai 2 Graha Pena. Program dialog rutin di kanal youtube itu membincang isu terkait meritrokasi dalam pemerintahan dan juga langkah-langkah yang dilakukan agar kajian BRIDA dapat menjadi pijakan dalam pembuatan kebijakan pemerintah.

Pada kesempatan tersebut, Hj Isma membeberkan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) BRIDA. Ia menjelaskan, salah satu tupoksi dari BRIDA yakni menjadi alat dari Pemda dalam hal ini Kepala Daerah dalam rangka pengambilan keputusan melalui riset.

Wadir Kendari Pos Awal Nurjadin (kemeja biru) bersama manajemen menerima kunjungan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Hj. Isma berbincang di podcast Kendari Pos Channel, di lantai 2 Graha Pena. Program dialog rutin di kanal youtube itu membincang isu terkait meritrokasi dalam pemerintahan dan juga langkah-langkah yang dilakukan agar kajian BRIDA dapat menjadi pijakan dalam pembuatan kebijakan pemerintah.

“Selama ini kebijakan kepala daerah disiapkan berdasarkan intuisi. Alhamdulillah selama ini intuisi nya cukup baik, tapi lebih akurat lagi kebijakan itu by riset,” ungkap Hj. Isma.

Tahun ini, ia menargetkan satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki satu inovasi. Hal tersebut penting untuk diwujudkan pasalnya saat ini, indeks inovasi daerah masih rendah jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia.

Isma yakin, lahirnya inovasi dari OPD bisa mendukung peningkatan Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Daerah sebagai salah satu tolok ukur terwujudnya Good Governance dan pemerintahan yang melayani.

Untuk lebih jelasnya, bincang-bincang bersama Hj Isma yang dipandu Wadir Kendari Pos Awal Nurjadin. Ada baiknya, nonton langsung di kanal YouTube KP Channel. Bisa membaca di harian cetak Kendari Pos edisi hari ini dan jejaring media online Kendari Pos. (mal)

  • Bagikan

Exit mobile version