—Dispar Kejar 10 Juta Pelancong 2024
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pelancong mulai melirik Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai tujuan wisata. Indikator ini terlihat dari tingkat kunjungan wisata yang menunjukan tren peningkatan pasca berakhirnya pandemi. Tahun 2023 lalu, angka kunjungan wisatawan ke Bumi Anoa naik 140 persen. Berdasarkan data Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra, jumlah pelancong mencapai 6,6 juta jiwa.
Kepala Dispar Sultra, H. Belli mengatakan tingkat kunjungan wisatawan melampaui target nasional. Keberhasilan ini mencerminkan upaya keras dalam mengembangkan sektor pariwisata membuahkan hasil. Ini berarti program promosi objek wisata dan peningkatan fasilitas pendukung bagi para wisatawan sudah tepat sehingga harus dilanjutkan.
Sejauh ini, pemerintah provinsi (Pemprov) secara konsisten mendorong berbagai program dan inisiatif untuk memajukan sektor pariwisata di wilayahnya. Langkah-langkah strategis ini melibatkan kolaborasi dan sinergi semua pihak. Dengan sinergi ini, Sultra berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan industri pariwisata secara berkelanjutan.
"Tahun ini kita kembali diberi target 6,6 juta kunjungan wisatawan sama seperti tahun lalu. Kita optimis mampu melampaui target itu. Bahkan kita mendorong kunjungan wisatawan kita di Sultra bisa mencapai 10 juta kunjungan wisatawan,"ujar Belli, Minggu (14/1).
Dia menambahkan, peningkatan kunjungan wisatawan tentu tak lepas dari langkah-langkah semua pihak dalam upaya mempromosikan wisata Sultra. "Upaya promosi wisata akan terus kita lakukan bahkan kedepan akan lebih masif lagi. Hal ini juga akan kita dorong melalui bergama eventevent kepariwisataan di wilayah ini," ujar mantan Kepala Biro Pembangunan ini.
Selain itu, pihaknya akan menyasar seluruh wilayah di 17 Kabupaten/ Kota untuk melihat potensi-potensi wisata baru. Sebab Sultra sangat kaya akan potensi wisatanya, namun masih banyak yang belum terjamah.
"Nah itulah akan kita sasar. Selain itu kita akan dorong wisata Geopark di wilayah ini. Ada beberapa kawasan yang bisa kita tetapkan sebagai Geopark di Sultra seperti, Gua Liangkabori, Kabupaten Muna,Watorumbeo Konawe Utara, dan Pulau Padamarang, Kolaka,"ungkapnya.
Menurutnya, keberhasilan Sultra dalam mencapai dan melampaui target nasional untuk kunjungan wisata pada tahun lalu, tentu tidak hanya memberikan dampak positif pada ekonomi daerah, tetapi juga menciptakan peluang investasi dan pengembangan lebih lanjut. Peningkatan kunjungan wisatawan membuka potensi ekonomi lokal, termasuk sektor perhotelan, kuliner, dan kerajinan lokal.
"Dengan pencapaian gemilang ini, Sultra semakin menegaskan dirinya sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia. Pemerintah dan masyarakat setempat berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan daya tarik destinasi pariwisata di 2024 dan menjadikan Sulawesi Tenggara sebagai pilihan utama bagi para pelancong yang mencari pengalaman yang unik dan memikat," pungkasnya. (b/rah)