KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Pj. Bupati Buton, La Ode Mustari, memutuskan menunda relokasi pedagang Kaloko ke Pasar Rakyat Sore Ompu. Ia mengatensi permintaan pedagang untuk lebih dulu melengkapi fasilitas penunjang pasar sebelum akhirnya ditempati. Keputusan bijak tersebut mendapat apresiasi dari pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buton.
Ketua DPRD Buton, Wa Ode Nurnia Kahar, juga turut menghadiri langsung pertemuan antara pedagang Pasar Kaloko dengan Pemkab Buton, beberapa waktu lalu. Menurutnya apa yang dilakukan Pemkab di bawah kendali La Ode Mustari dengan membuka ruang diskusi lebih dulu bersama pedagang, adalah hal tepat. “Kita sangat mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten yang menggelar pertemuan dengan pedagang untuk mendengar secara langsung apa alasan sehingga belum menempati lodsnya masing-masing,” kata Nurnia, Kamis (11/1).
Politikus Partai Golkar itu menambahkan, setiap fasilitas publik terlebih pasar, sudah sepatutnya punya sarana penunjang lengkap. Mulai dari tempat ibadah, toilet, pos keamanan dan lainnya. “Itu semua fasilitas penting yang harusnya ada di tempat umum. Makanya apa yang diputuskan Pak Bupati untuk menunda relokasi sampai adanya fasilitas tambahan itu disambut puas oleh pedagang,” lanjut Nurnia.
Untuk diketahui, Pasar Sore Ompu dibangun dengan anggaran besar kurang lebih Rp 5 miliar. Kondisi pasar tradisional Kaloko saat ini sudah sangat kumuh. Makanya pemerintah berinisiatif membangun pasar yang lebih representatif dengan skema anggaran tugas perbantuan (TP) pusat dan dana pinjaman daerah sebagai tambahan. Lokasi pasar itu ada di Kelurahan Takimpo Pasarwajo, hanya berkisar kurang lebih 1 kilometer dari Kaloko
Pembangunan Pasar Rakyat Sore Ompu sudah tuntas sejak tahun 2022. Pada 2023 lalu, saat Pj. Bupati Buton, Basiran, Pemkab sudah membagi lods pedagang melalui pencabutan lot. Hanya saja setahun berjalan pedagang tak kunjung pindah. (b/lyn)