Gandeng Pemerintah, UNSULTRA Ajak Waspadai Bencana Hidrometeorologi

  • Bagikan
Suasana seminar Waspada Bencana Hidrometeorologi di Musim Hujan yang dilaksanakan di Gedung WTC Unsultra, Rabu (10/1). (EWIN ENDANG SAHPUTRI/KENDARI POS)
Suasana seminar Waspada Bencana Hidrometeorologi di Musim Hujan yang dilaksanakan di Gedung WTC Unsultra, Rabu (10/1). (EWIN ENDANG SAHPUTRI/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Memasuki musim penghujan, Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) mengajak pemerintah provinsi dan kota untuk tanggap terhadap bencana yang akan terjadi di musim penghujan dengan menggelar seminar Waspada Bencana Hidrometeorologi di Musim Hujan yang dilaksanakan di Gedung WTC Unsultra, Rabu (10/1).

Dalam seminar tersebut, Unsultra bekerjasama dengan para pihak sekaligus menjadi narasumber, yakni Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sultra; Dinas Lingkungan Hidup Sultra; Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD); Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (PERHIMPI) Sultra; Pemerintah Kota Kendari; Mahasiswa Pencipta Alam (Mapala) dan Mahasiswa KKN Unsultra angkatan 47 baik hadir secara online maupun offline.

PJ. Walikota Kendari dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Dr. Ridwansyah Taridala, mengapresiasi dan berterima kasih kepada rektor dan jajaran sivitas akademika Unsultra yang telah menyelenggarakan kegiatan seminar tersebut.

"Hasil seminar itu akan menjadi referensi pemerintah Kota Kendari dalam mengatasi bencana pada musim hujan ini," ucapnya.

Ia menjelaskan, bahwa pada seminar tersebut juga melibatkan para ada mahasiswa KKN Unsultra, ini sangat bagus karena pihaknya menginginkan agar mahasiswa bisa mengimplementasikannya dalam programnya serta mengedukasi masyarakat agar waspada.

Rektor Unsultra, Prof. Dr. H. Andi Bahrun, M.Agric., mengatakan bahwa kegiatan seperti ini setiap tahun dilaksanakan. Acara tersebut dilaksanakan untuk mempertemukan antara BMKG dan BPBD termasuk Dinas Lingkungan Sultra dengan harapan para narasumber memberikan informasi dan pengalaman yang mereka miliki. Kemudian kampus juga memberikan informasi dari hasil-hasil penelitian yang dilakukan terkait dengan bencana banjir di Kota Kendari.

"El Nino dan La Nina silih berganti terjadi sehingga perlu adaptasi dan mitigasi yang tepat. Maka peluang besar terjadi bencana, iklim ekstrim, krisis air dan pangan. Waspada bencana ini bukan pekerjaan kampus tetapi kita kemas supaya Perguruan Tinggi juga perlu peduli dengan hal seperti ini, tentu kami harus peduli dengan berbagai isu-isu nasional daerah dan global untuk membantu memajukan daerah,” ujarnya.

Seminar ini dilaksanakan untuk mempertemukan antara BMKG dan BPBD termasuk Dinas Lingkungan Sultra serta para pihak. Dengan harapan para narasumber memberikan informasi dan pengalaman yang dimiliki serta berbagai strategi, kebijakan dan inovasi terkait adaptasi, mitigasi terhadap perubahan iklim khususnya bencana hidrometeorologi. Kemudian pihak kampus khususnya Unsultra juga memberikan informasi, gagasan, ide dan pemikiran terutama hasil-hasil penelitian yang dilakukan terutama terkait dengan bencana banjir di kota Kendari. Selanjutnya kepada mahasiswa sebagai peserta yang sedang melaksanakan KKN agar dapat melaksanakan program kegiatan yang terkait strategi adaptasi, mitigasi bencana di lapangan bersama masyarakat.

“Waspadai bencana ini bukanlah pekerjaan pokok kampus tetapi kegiatan sengaja kita kemas supaya Perguruan Tinggi juga perlu peduli dengan hal seperti ini, tentu kami harus peduli dengan berbagai isu-isu daerah, nasional dan global untuk membantu memajukan daerah dan negara kita. Menurut hasil studi sebenarnya saluran drainase di kota saat ini tersedia cukup, tetapi masalahnya salurannya terisi sampah dan sedimen yang tidak cukup lagi menampung air. Sehingga jika intensitas hujan tinggi dan lama bisa meluap dan bisa menyebabkan banjir. Tentu hal ini semakin besar peluang terjadi banjir karena kurang adanya sumur sumur resapan, biopori dan lain sebagainya sehingga aliran di permukaan menjadi tinggi dan tidak masuk di ke dalam tanah," terang Prof Andi Bahrun.

Ia menambahkan, bahwa olehnya itu, dalam kegiatan itu pihaknya menghadirkan mahasiswa KKN mereka bisa mendapatkan informasi dan ilmu terkait penanganan bencana terkait mitigasi dan adaptasi yang bisa diimplementasikan di tempat mereka KKN. Selain itu, dilibatkan juga komunitas Mapala untuk mengajak generasi muda peduli akan lingkungan. (win/b)

  • Bagikan

Exit mobile version