--Polemik Rekrutmen Pegawai RS Jantung
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) Asrun Lio akhirnya angkat bicara polemik perekrutan pegawai Rumah Sakit (RS) Jantung, Pembuluh Darah dan Otak Oputa Yi Koo. Namun ia meminta semua pihak menahan diri. Hingga kini, pemerintah masih mencari solusi polemik formasi tambahan pegawai non Aparatur Sipil Negara (ASN) RS Jantung.
"Saya meminta agar semua pihak cooling down dan jauhi konflik. Kami berharap isu rekrutmen pegawai RS Jantung tak merembes ke insiden tak diinginkan," pinta Asrun Lio kemarin.
Mengenai rekrutmen Tenaga Honorer RS Jantung, Asrun Lio menekankan pentingnya mematuhi peraturan yang berlaku. Ia bahkan telah mengambil langkah konkret dalam menangani polemik tersebut Jenderal ASN ini meminta masyarakat memahami duduk perkara polemik rekrutmen pegawai honorer RS Jantung. Prosesnya dimulai dengan pembentukan panitia seleksi untuk mengisi 36 formasi jabatan. Uji kompetensi menggunakan sistem Computer Asisten Test (CAT). Setelah melalui tahapan seleksi, 187 peserta dinyatakan lulus.
"Proses rekrutmen dilaksanakan sesuai dengan UU yang berlaku. Bahkan 187 orang telah dinyatakan lulus untuk mengisi 36 formasi. Penggajiannya pun telah dianggarkan pada DPA Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra tahun anggaran 2023," jelasnya.
Belakangan, ia mengakui adanya tambahan formasi sebanyak 413 orang. Hanya saja, prosesnya tanpa melalui panitia atau ketua panitia seleksi. Namun demikian, pemerintah tetap berkomitmen untuk mencari solusi terbaik. "Kami tentu akan tetap mencari jalan keluar. Kita akan melakukan pemeriksaan terhadap 413 pelamar, " pungkasnya. (c/rah)
