KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pendapatan petani menunjukkan tren positif. Hal itu terlihat dari nilai tukar petani (NTP) yang mengalami peningkatan di akhir tahun 2023. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra), NTP mengalami peningkatan pada Desember lalu lebih dari 100 persen.
Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti mengatakan NTP Sultra di bulan Desember 2023 alami peningkatan. Peningkatan itu tercatat tercatat 106,47 atau mengalami kenaikan sebesar 0,23 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Kenaikan NTP dikarenakan naiknya indeks harga yang diterima petani lebih tinggi dibandingkan indeks harga yang dibayar petani. Nilai itulah yang menjadi dasar penentuan NTP suatu daerah," jelas Agnes Widiastuti, Senin (8/1).
Nilai tukar lanjutnya, merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
"Sementara itu, NTP dipengaruhi masing-masing subsektor. Mulai subsektor Tanaman Pangan (NTPP) sekira 102,44 persen, subsektor Tanaman Pangan Hortikultura (NTPH) 113,78, subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 109,75, subsektor Peternakan (NTPT) 106,60 dan subsektor Perikanan (NTNP) 98 persen," rincinya.
Para periode Desember 2023 sambungnya, terjadi pula kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Sultra sebesar 0,06 persen. Yang mana, salah satunya disebabkan kenaikan nilai indeks pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau.
"Kenaikan IKRT berkontribusi pada peningkatan NTP. Peningkatan IKRT disebabkan karena adanya peningkatan indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran mencerminkan aktivitas konsumsi masyarakat Sultra yang meningkat," pungkasnya. (c/rah)