-- Oleh: dr. Wahyu Anggira Larasati, S.Ked, Dokter Umum
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Sehat itu mahal? Kalimat itu tentu memicu kontroversi. Karena itu, kesehatan merupakan komponen vital dalam kehidupan manusia di era modern saat ini. Pentingnya menjaga kesehatan bagi masyarakat adalah hal mutlak. Dengan menjaga tingkat kesehatan, aktivitas masyarakat tidak terganggu dan dapat terus produktif. Jika kesehatan seseorang terganggu maka keberlangsungan hidup orang tersebut juga tidak akan baik, oleh sebab itu masyarakat mulai menyadari pentingnya menjaga kesehatan diri.
Salah satu hal yaitu organ-organ tubuh yang masih bekerja dengan baik sesuai fungsinya, berkaitan dengan hal tersebut semua organ tubuh harus dijaga kesehatannya, tak terkecuali ginjal. Ginjal mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ vital dalam tubuh. Ginjal merupakan organ yang berfungsi untuk menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh. Ginjal bekerja mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit dan asam basa serta mengeluarkan sisa metabolisme tubuh (urea, kreatinin dan asam urat) dan zat kimia asing dengan cara menyaring darah yang melalui ginjal, mereabsorbsi air dan zat-zat tubuh yang dibutuhkan kembali, serta mensekresi kelebihannya sebagai urin (kencing).
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, jumlah pasien penyakit ginjal semakin meningkat. Bahkan jumlah pasien gagal ginjal yang membutuhkan cuci darah di Indonesia semakin banyak dari tahun ke tahun. Penyebab meningkatnyan angka penderita penyakit ginjal di Indonesia adalah karena pola hidup yang tidak sehat, kurangnya pengetahuan, serta kurangnya akses informasi tentang cara mencegah penyakit ginjal.
Penyakit yang seringkali disebut sebagai silent killer ini terkadang tidak memberikan gejala signifikan tertentu kepada penderita. Orang dengan ginjal yang bermasalah baru bisa merasa sakit setelah memasuki stadium lanjut. Penyakit ginjal dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia atau jenis kelamin.
Beberapa penyakit ginjal yang sering terjadi antara lain adalah infeksi ginjal, batu ginjal, glomerulonefritis, serta gagal ginjal. Menjaga kesehatan ginjal menjadi sangat penting untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit ginjal yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.
Berikut berapa upaya pencegahan dan penanganan risiko penyakit ginjal; Pertama, lakukan pemeriksaan kesehatan.
Penyakit ginjal pada tahap awal mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun, jadi melakukan pemeriksaan terkait fungsi ginjal mungkin merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui kesehatan ginjal, pemeriksaan yang dapat dilakukan yakni ; Pemeriksaan darah untuk mengetahui fungsi ginjal yaitu pemeriksaan ureum, kreatinin, dan laju filtrasi ginjal (LFG). Pemeriksaan urin rutin untuk mendeteksi apakah terdapat protein/ albumin pada urin. Kedua, kenali faktor risiko. Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit ginjal yaitu : Diabetes, temanan darah tinggi, penyakit jantung, riwayat keluarga gagal ginjal.
Jika memiliki salah satu faktor diatas, diharapkan segera melakukan pemeriksaan, sehingga bisa dilakukan deteksi dini penyakit, tidak terlambat mendapatkan penanganan dan terhindar dari perburukan kondisi akibat penyakit tersebut.
Kontrol tekanan darah. Hipertensi menjadi salah satu faktor risiko yang menyebabkan penyakit ginjal kronik. Pasien yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) perlu mengontrol tekanan darah agar sesuai target terapi yaitu Tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg.
Kontrol gula darah. Dalam beberapa kasus komplikasi diabetes melitus dapat menimbulkan kerusakan ginjal yang menyebabkan terjadinya penyakit ginjal kronik. Oleh karena itu untuk penderita diabetes melitus disarankan untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin dengan harapan dapat mencegah secara dini kemungkinan terjadinya komplikasi kerusakan ginjal.
Menjaga pola makan. Pola makan dengan komsumsi tinggi protein, serat, kalium, magnesium, dan kalsium yang didapatkan dari sayur-sayuran, buah, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, dan dairy product rendah lemak. Baca label makanan, pilih makanan rendah lemak jenuh, lemak trans, kolesterol, garam (natrium), dan tambahan gula, targetkan asupan natrium kurang dari 2.300 miligram setiap hari.
Menjaga hidrasi dengan asupan air yang cukup akan menjaga kesehatan ginjal, secara umum kebutuhan air adalah sekitar 2 liter, kebutuhan ini bersifat relatif tergantung aktivitas seseorang. Hati-hati dengan suplemen dan jamu yang mengandung bahan kimia obat. Beberapa suplemen mengandung asam amino yang tinggi. Asam amino yang tinggi tentu akan membebani ginjal. Konsumsilah suplemen sesuai dengan aturan pakai yang tertera pada kemasan. Jamu yang dicampuri dengan bahan kimia obat juga berbahaya untuk kesehatan ginjal.
Berhenti merokok. Zat-zat toksik dalam rokok dapat merusak pembuluh darah, yang ujungnya dapat menyebabkan hipertensi. Naiknya tekanan darah dapat menyebabkan terganggunya fungsi ginjal.
Tidak menggunakan obat nyeri secara berlebihan. Penggunaan obat anti nyeri golongan obat anti-inflamasi non steroid (OAINS) seperti meloksikam, ibuprofen, dan asam mefenamat dapat menghambat produksi prostaglandin yang dapat membuat darah menjadi asam dan mengurangi aliran darah ginjal sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Sebaiknya penggunaan NSAID yang lama harus berkonsultasi dengan dokter. (*)