ARF Sebut SDA Belum Sejahterakan Warga Sultra

  • Bagikan
Calon anggota DPR RI dapil Sultra, Abdul Rahman Farisi
Calon anggota DPR RI dapil Sultra, Abdul Rahman Farisi

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Abdul Rahman Farisi mantap menghadapi Pemilu 14 Februari 2024. Diusung Golkar, pria yang akrab disapa ARF itu tarung pada pemilihan calon anggota DPR RI dapil Sultra. Mantan Dosen Universitas Hasanuddin itu menyebut Sultra kayak sumber daya alam baik sektor perikanan, pertanian, perkebunan, pertambangan dan lain-lain.

Namun lumbung potensi ekonomi tersebut belum dimaksimalkan untuk menstimulus atau mendorong kesejahteraan masyarakat maupun kemajuan daerah.

“Di sektor pertambangan, kita seolah menjadi penonton di negeri sendiri. Nikel, emas, maupun kandungan kekayaan bumi Sultra lainnya dieskplorasi dan output manfaatnya kurang dirasakan masyarakat lokal. Bahkan para pemain atau yang mengendalikan SDA kita adalah orang asing bukan kita sendiri,” kata Abdul Rahman Farisi kepada Kendari Pos, Kamis (4/2).

Isu lain yang menjadi perhatian ARF jika duduk di senayan yakni perhatian di sektor pertanian. Dengan berkembangnya teknologi digital, maka petani mesti didorong melakukan transformasi paripurna berbasis modern dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimal ketimbang metode tradisional.

“Di negara-negara maju telah lama menerapkan pertanian berbasis digital. Tenaga fisik tidak lagi terkuras banyak karena yang dikedepankan inovasi melalui bantuan alat-alat pertanian modern dan berbasis digital, baik traktor, pupuk, dan lain-lain,” ujar Abdul Rahman Farisi.

Para petani Sultra kerap dilanda fenomena harga turun ketika menjual hasil produksinya. Sehingga menyebabkan petani mengalami kerugian. Masalah tersebut mesti menjadi prioritas bagi pemerintah, baik melalui investor yang siap menampung hasil produksi petani dengan harga diatas harga produksi petani.

“Atau pemerintah bisa menjadi penadah hasil olahan petani untuk cadangan pangan daerah. Catatannya, pemerintah daerah wajib membeli hasil panen petani diatas harga produksi sehingga para petani benarbenar untung dan bisa menyekolahkan anaknya dan lainnya,” beber Abdul Rahman,” beber Abdul Rahman Farisi.

Katanya, sementara sektor perikanan butuh inovasi besar dan peran pemerintah. Menciptakan nelayan modern yang ramah habitat laut, namun bisa menghasilkan pendapatan yang tinggi. “Untuk mendapatkan hasil yang besar, maka upaya yang ditempuh bagaimana memfasilitasi nelayan memperoleh kapal yang besar dengan fasilitas lengkap seperti memiliki radar pendeteksi ikan, begitupun fasilitasi modal dari pihak perbankan,” tandasnya. (ali/b)

  • Bagikan