KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID — Penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) di Perguruan Tinggi (PT) khususnya di Universitas Halu Oleo (UHO), tentu saja berdampak positif bagi mahasiswa.
Wakil Rektor Bidang Akademik UHO, Dr. La Hamimu mengatakan, bahwa MBKM dapat mempercepat masa studi karena adanya rekognisi SKS, program MBKM ini juga bermanfaat mengembangkan minat dan bakat mahasiswa.
“Mahasiswa jangan berkecil hati kalau kuliahnya berada di Prodi yang tidak favorit, lagian kesuksesan seseorang itu tidak ditentukan dari Prodinya. Dengan adanya program MBKM, para mahasiswa bisa melakukan atau memilih kampus ternama lainnya untuk kuliah seperti UGM dan ITB maupun universitas luar negeri,” terangnya, saat membawakan materi pembekalan kepada mahasiswa penerima KIP Kuliah 2023, beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, bahwa dengan fasilitas program MBKM sudah tidak sedikit mahasiswa UHO yang mengikuti program unggulan Kemendikbudristek tersebut. "Hampir setiap tahun UHO mendapatkan program itu, tercatat setiap tahun ratusan mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan MBKM bahkan animonya selalu meningkat," jelasnya.
Mudah-mudahan, kata La Hamimu, mahasiswa penerima KIP Kuliah UHO ini dapat mengikuti program MBKM. Ia juga meminta agar penerima beasiswa itu selalu mencari informasi terbaru di kampus atau kepada seniornya yang pernah mendapatkan program tersebut.
“Dengan mengikuti program MBKM, mahasiswa tidak hanya mengetahui budaya UHO. Tetapi mereka juga bisa belajar budaya dari PT yang lain. Walaupun memang kita tidak pungkiri seleksinya cukup ketat,” katanya.
Walaupun begitu, sudah tidak sedikit mahasiswa UHO yang mengikuti program MBKM dengan berbagai program diantaranya Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), ada juga magang di perusahaan luar negeri dan sebagainya.
“Tahun lalu, ada mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UHO magang di Jepang. Disana mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman, tetapi mereka juga membawa pulang uang ratusan juta yang bisa diperlihatkan dan diberikan kepada orang tuanya,” ucapnya.
Diketahui, kebijakan MBKM dilaksanakan dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel sehingga perguruan tinggi dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal. Kebijakan ini juga bertujuan meningkatkan link and match dengan dunia usaha dan dunia industri, serta untuk mempersiapkan mahasiswa dalam dunia kerja sejak awal. MBKM bertujuan meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, serta menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. (win/b)