KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Wonosobo memberikan pelatihan pendidikan kepada guru dan kepala sekolah.
Workshop di Wonosobo ini merupakan dampak dari kegiatan Badan Belajar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Tengah yang mengundang Founder GSM Muhammad Nur Rizal.
Di acara tersebut, lebih dari 6.000 guru penggerak yang akan diwisuda mendengarkan paparan Rizal mengenai pendidikan yang memanusiakan manusia.
Narasi ini menginspirasi terselenggaranya workshop tidak hanya di Wonosobo, tetapi juga di seluruh daerah Jawa Tengah, Tangerang, Tangerang Selatan, bahkan sampai ke Kalimantan seperti daerah Bontang, Katingan, dan Palangkaraya.
Hal menarik lainnya dari perluasan perubahan ini adalah terlibatnya para kepala Dinas Pendidikan secara langsung dalam mengawal perubahan ini.
Seperti Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang ikut bergerak untuk melibatkan perubahan seluruh SMP di wilayahnya. Juga Sekda Katingan dan Bontang yang turut mengawal kegiatan GSM di daerahnya. Komunitas GSM di Klaten juga berencana bergerak pada 2024.
Beberapa yang baru terlibat di komunitas GSM hadir secara langsung mengunjungi Kantor GSM di Yogyakarta mendiskusikan rencana perubahan pendidikan di daerahnya masingmasing.
Workshop telah berlangsung di Wonosobo selama empat hari, akhir tahun 2023 lalu. Acara ini diikuti lebih dari 200 guru dan kepala sekolah se-kabupaten Wonosobo. Sesi-sesi tersebut dipimpin Muhammad Nur Rizal sebagai founder GSM dan Novi Poespita Candra selaku co-founder GSM.
Dalam paparannya, Rizal menjelaskan konsep permainan finite dan infinite yang dikaitkan dengan sistem pendidikan di Indonesia. Permainan finite memiliki akhir yang terbatas, aturan dan tujuan permainan untuk memenangkan sesuatu dan pemainnya juga jelas.
Sementara itu, permainan infinite tidak memiliki aturan baku, pemainnya datang silih berganti, yang dilawan pun juga tidak jelas siapa dan memiliki perspektif jangka panjang. (jpnn)