KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Brigjen TNI (Purn) H. Abdul Rahman Made,S.I.P.,M.Si memulai petualangan politiknya dengan membangun kolaborasi lintas generasi. Calon anggota DPR RI Dapil Sultra menggandeng selebgram Sabila Virajati menggelar meet and greet serta diskusi publik di Mondae Coffe, Kendari, kemarin.
Pendekatan Abdul Rahman Made, dengan menjalin kerjasama dengan selebgram yang memiliki pengaruh besar di media sosial adalah terobosan baru dalam menyerap aspirasi dan kepentingan pemilih yang kerap terlupakan.
Mereka sepakat untuk bekerja sama dalam menyampaikan pesan politik dan misi Abdul Rahman Made kepada para pengiikutnya. “Kegiatan ini sangat positif, kolaborasi ini diharapkan dapat membawa dampak positif dalam menciptakan keterlibatan masyarakat dalam proses politik dan tentunya meningkatkan partisipasi pemilih”, ungkap Abdul Rahman Made di selasela diskusi.
Menurut Abdul Rahman Made kerjasama seperti ini bukan hanya sekadar diskusi dan pertukaran pikiran, tetapi juga menjadi platform untuk mendekatkan diri dengan generasi muda. Para influencer sangat membantu menyampaikan gagasangagasan penting yang ada dalam benak saya dalam bahasa yang lebih akrab dan mudah dipahami oleh kaum milenial.
“Influencer juga dapat merangkul isu-isu penting yang menjadi perhatian generasi muda, seperti pendidikan, kesehatan , pekerjaan, dan lingkungan, yang kemudian ini menjadi bahan kontemplatif bagi kita semua”, jelasnya.
Sementara itu, Pegiat Media Sosial, Sabila Virajati menilai penetrasi digital di kalangan kawula muda cukup tinggi sehingga melalui media sosial, gagasan Abdul Rahman Made, dapat tersebar luas dan mungkin menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan.
"Meet and greet-nya baru kami adakan di Kendari. Sebenarnya request teman-teman di instagram udah banyak yang pengen ketemuan, di Baubau dan juga Kolaka”, ungkapnya.
Putri kedua Abdul Rahman Made itu mengatakan dukungan dari pegiat media sosial, influencer, selebgram, vlogger dan lainnya dapat membantu memperluas jangkauan seorang kandidat hingga ke lapisan masyarakat yang mungkin sebelumnya tidak begitu tertarik atau terlibat dalam dunia politik.
“Dengan gaya sosialisasi seperti ini, membuka ruang diskusi tentu menarik perhatian banyak kalangan, ini dapat membuat Papa (ayah, red) semakin dikenal sebagai calon legislatif yang modern dan inklusif,” urainya. (abd/b)