Andap Siapkan “Jurus” Tekan Inflasi

  • Bagikan
Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto
Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto

--Empat Daerah jadi Rujukan

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID -- Metode perhitungan inflasi di Sulawesi Tenggara (Sultra) kini berubah. Jika sebelumnya, hanya Kota Kendari dan Baubau yang menjadi rujukan. Tahun 2024 ini, perhitungan inflasi di Bumi Anoa mencakup empat daerah. Dua kabupaten yang ditambah yakni Kolaka dan Konawe.

Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto mengatakan ada tambahan dua kabupaten yang akan dinilai angka inflasinya Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai tahun ini, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kolaka dan Konawe akan dihitung. Makanya, pemerintah harus bekerja keras dalam memantau dan mengendalikan laju inflasi.

“Kita harus terus berupaya pengendalian inflasi, akan ada dua Kabupaten tambahan yang dipantau IHK-nya. Kita harus optimis untuk mengawal inflasi, semoga tetap stabil di bawah angka nasional,” kata Andap di sela-sela Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi secara hybrid kemarin.

Mantan Kapolda Sultra itu pun mengaku bersyukur karena angka inflasi di wilayah ini kian merosot. Bahkan kini telah berada di bawah angka inflasi nasional sebesar 2,62 persen. Angka inflasi Sultra pada Desember 2023 sebesar 2,58 persen. Secara nasional, Sultra berada pada posisi ke-21 dari 34 provinsi di Indonesia. Pada November lalu, Sultra berada di posisi ke-20 dengan angka sebesar 2,87 persen.

“Terima kasih kami ucapkan kepada para pihak yang telah berkontribusi dalam menurunkan inflasi di Sultra. Alhamdulillah angka inflasi kita di bawah angka nasional, ini tentu “new achievement” bagi kita semua,” ujarnya.

Menurutnya, ada tiga komponen yang memiliki andil atas inflasi yakni beras, angkutan udara dan cabai. Untuk itulah, pemerintah harus siapkan langkah strategis sebagai solusi. Mulai membentuk sentra komoditas tertentu, memastikan harga terjangkau, ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi serta komunikasi efektif dengan para stakeholder.

“Saya minta kepala daerah agar waspada dan siapkan langkah antisipasi, koordinasi dengan pemasok di lapangan mengenai kenaikan harga cabai rawit dan komoditas lainnya. Nah tentu kita akan siapkan bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan instansi terkait lainya,” pungkasnya. (c/rah)

  • Bagikan

Exit mobile version