Parlemen Desak Penuntasan Gerbang Jalan Wisata

  • Bagikan
GERBANG JALAN WISATA : Pengerjaan gerbang jalan wisata tak kunjung tuntas. Padahal masa tahun anggaran 2023 telah berakhir. Lokasi proyek masih belum dibuka, Selasa (2/1). Padahal penutupan jalur ini kerap menyebabkan kemacetan. (MUHAMMAD ABDI ASMAUL AMRIN/KENDARI POS)
GERBANG JALAN WISATA : Pengerjaan gerbang jalan wisata tak kunjung tuntas. Padahal masa tahun anggaran 2023 telah berakhir. Lokasi proyek masih belum dibuka, Selasa (2/1). Padahal penutupan jalur ini kerap menyebabkan kemacetan. (MUHAMMAD ABDI ASMAUL AMRIN/KENDARI POS)

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Proyek pembangun gerbang jalan Kendari-Toronipa harusnya tuntas akhir Desember 2023. Namun hingga kini, pengerjaannya belum berakhir. Jalur masuk jalan wisata ini yang berada di kelurahan Kendari Caddi masih ditutup sebab pengerjaan masih berlangsung. Padahal penutupan jalur ini kerap membuat kemacetan. Puncak kemacetan terjadi pada libur tahun baru.

Anggota DPRD Sultra, Aksan Jaya Putra menyoroti lambannya pengerjaan proyek. Jika kontraktor tidak mampu menyelesaikan, seharusnya kontraknya diputus dan tunjuk kontraktor baru. Namun bila hanya sisa finishing, denda maksimal harus diterapkan.

"Dinas terkait perlu meyakinkan masyarakat bahwa kontraktor mampu menyelesaikan pekerjaan dengan denda maksimal, melalui koordinasi dengan stakeholder dan pengalihan arus lalu lintas sementara yang kini masih berlangsung," tandas Aksan kemarin.

Selama proses pembangunan, pengendara mengalami pengalihan arus lalulintas ke jalan lama yakni di Jalan R E Martadinata. Ini dianggap memakan waktu dan merasa kurang efisien. Namun, dengan bentuk gerbang yang mulai terlihat, diharapkan pengendara dapat kembali menggunakan jalan Kendari-Toronipa dalam waktu dekat, mengakhiri pengalihan yang merugikan.

"Kalaupun pengalihan arus masih berlangsung sampai saat ini karena penuntasan pekerjaan, kita harap masyarakat bisa memaklumi. Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu penyelesaian pekerjaan yang notabene pasti kontraktornya mengejar waktu karena mereka juga pasti tidak mau di denda sebanyak mungkin karema adendum,"jelasnya.

Menurutnya, gerbang ini bukan hanya infrastruktur penting untuk arus lalu lintas, tetapi juga diharapkan menjadi ikon baru Sultra. "Kami harap akses jalan ini dapat menarik wisatawan saat melintasi sehingga memberikan nilai tambah bagi daerah dan meningkatkan daya tarik destinasi wisata regional," ujarnya. (b/rah)

  • Bagikan

Exit mobile version