Kendala Teknis, Rehab RTLH Molor

  • Bagikan
NUR JAYA Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Sultra
NUR JAYA Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Sultra

--90 Unit Masih Dikerja, Progres 80 Persen

KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Masa tahun anggaran 2023 telah berakhir. Namun program bedah rumah tak layak huni (RTLH) belum 100 persen. Kendati molor, rehabilitasi rumah warga kurang mampu di Sulawesi Tenggara (Sultra) akan segera dituntaskan 10 Januari mendatang. Apalagi tinggal 90 unit yang masih dikerja. Itupun progres pengerjaannya sudah mencapai 80 persen.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Sultra Nur Jaya mengatakan menargetkan membangun dan merehabilitasi 645 unit RTLH. Namun hingga saat ini masih ada beberapa yang belum tuntas.

"Dari total target, sebanyak 555 unit sudah tuntas mencapai 100 persen, sementara 90 unit sisanya masih dalam penyelesaian. Kita harapkan ini bisa selesai paling lambat 10 Januari mendatang," kata Nur Jaya kepada Kendari Pos kemarin.

Keterlambatan penuntasan rehabilitasi RTLH ini sambungnya, karena kendala teknis dan non teknis di lapangan. Kendala teknis seperti ketersediaan material bangunan dan aksesibilitas wilayah menjadi faktor utama. Sementara kendala non-teknis, seperti kepercayaan masyarakat yang menunggu hari baik untuk memulai pembangunan juga turut berkontribusi.

Tahun 2024, program rehabilitasi RTLH tetap dilanjutkan. Pemerintah bakal melakukan pendataan secara lebih terstruktur, sesuai arahan Pj Gubernur Sultra. Bukan saja bedah rumah, pihaknya juga membangun jalan lingkungan sepanjang 50,70 km yang tersebar di 17 daerah di Bumi Anoa.

"Kami juga membangun drainase sepanjang 18,65 km, pemasangan 297 lampu jalan lingkungan, dan pemboran sumur sebanyak 265 titik. Di sisi lain, dinas perumahan turut menyelesaikan pembebasan lahan jembatan pasar baru. Kita berharap keberhasilan program tahun 2023 ini bisa kembali diraih di 2024," pungkasnya. (b/ rah)

  • Bagikan