--Kecelakaan Kapal Masih Mendominasi
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Musibah sewaktu-waktu bisa terjadi. Untuk itulah, kewaspadaan itu penting dalam mengurangi resiko bencana. Sepanjang 2023, Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari telah terjun di 67 operasi. Dari operasi Search and Resque (SAR) ini, KPP Kendari berhasil menyelematkan 1.103 nyawa yang menjadi korban kecelakaan maupun kondisi yang mengancam jiwa.
Kepala KKP Kendari Muhammad Arfah mengatakan sebanyak 1.150 orang yang menjadi korban kecelakaan yang telah ditangani dan dapat membahayakan manusia selama tahun 2023. Dari jumlah itu terdiri dari 1.103 Orang dinyatakan selamat, 12 orang hilang dan 35 orang meninggal dunia.
"Data korban tersebut terdiri dari berbagai jenis kecelakaan dan peristiwa yang dapat mengancam keselamatan manusia. Yakni kecelakaan kapal 43 Kasus, kondisi membahayakan manusia 24 kasus sehingga total kejadian sebanyak 67 kasus. Sementara kecelakaan pesawat, penanganan khusus, dan becana khusus nihil, " ujarnya kemarin.
Jika dibanding tahun 2022, jumlah operasi yang dilakukan KKP Kendari stagnan atau 67 kasus. Yang membedakan hanya jumlah korban. Tahun 2022, tercatat hanya 246 korban. Tahun 2023, jumlah kecelakaan kapal yang masih mendominasi bahkan terjadi kenaikan. Yang mana, 43 kasus dari 38 kasus.
"Kecelakaan kapal terbanyak berada di wilayah perairan Buton. Ada sebanyak 19 kasus yang terjadi. Tahun sebelumnya, kasus kecelakaan kapal banyak terjadi di wilayah perairan Wakatobi, " tambahnya.
Untuk kasus kondisi membahayakan manusia lanjutnya, tersebar di berbagai daerah. Misalnya, kasus diterkam buaya. Tahun 2023, ada empat kejadian. Rinciannya, dua kasus di Konawe Selatan (Konsel), satu kasus di Buton Utara.(Butur) dan Kolaka Timur (Koltim). Tahun 2022, hanya dua kasus yakni di Muna dan Koltim. (c/Kam)