KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun. M.Sc., Agric., mengatakan bahwa seminar nasional kali ini mengangkat tema farm to table movement. “Dalam kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Memorandum of Understanding (MoU) antara Unsultra dan PAPTI pusat. Dimana seminar ini juga merupakan salah satu tindak lanjut dari kerjasama tersebut,” ujarnya.
Ia menuturkan setelah adanya seminar tersebut diharapkan segera mungkin Unsultra dan PAPTI menggelar Focus Group Discussion (FGD) dan pameran pangan lokal. “Dalam seminar kali ini diharapkan adanya sharing antara sesama pakar di seluruh Indonesia ini. Sehingga dapat melahirkan rekomendasi untuk pemerintah pusat, pemerintah daerah dan akademisi atau lingkungan kampus,” tutur Prof Andi Bahrun.
Ia menjelaskan, bahwa persoalan pangan sangat penting dibahas. Karena untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan. “Bila semua pemangku kepentingan kompak dan bersinergi, insyaa Allah kita bisa tangani krisis pangan tersebut. Kalau kita serius krisis pangan khususnya di Sultra itu tidak akan terjadi,” jelasnya.
Sementara Ketua PAPTI Cabang Kendari, Dr. Tamrin, SP., MP., mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan kolaborasi antara PAPTI cabang Kendari dan Unsultra. “Yang mana selama ini kita sudah beberapa kali menggelar kegiatan yang sama,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini kata dia, diharapkan produkproduk lokal yang ada di masyarakat cepat ke tingkat pasaran. “Tentu sangat menguntungkan para petani. Peran PATPI disini salah untuk mengupayakan sistem agar pangan itu benar-benar secepatnya tersaji kepada konsumen baik itu bentuk olahan maupun bukan olahan,” katanya.
Ia menambahkan, dalam kegiatan tersebut PAPTI juga memberikan Awards kepada pemerhati pangan di Sultra. “Ini adalah program nasional untuk memberikan Awards kepada pemerhati pangan di Sultra. Selain itu di tingkat nasional setiap tahunnya ada penganugerahan kepada pemerhati pangan yang ada di Indonesia,” tandas Mantan Ketua Universitas Terbuka Kendari ini. (win/b)