-- 451 Anak Menderita Stunting
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pola penanganan stunting di Kota Kendari perlu ditingkatkan lagi. Pasalnya, kasus gizi buruk yang mengakibatkan gagal tumbuh pada anak masih terus bertambah. Dari data terbaru, ada penambahan 86 kasus. Jika sebelumnya hanya 365 kasus, kini sebanyak 451 anak di kota lulo terkena tengkes.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari drg Rahminingrum mengungkapkan, peningkatan kasus stunting di Kota Kendari dipengaruhi faktor ketidaktahuan atau masih minimnya pemahaman masyarakat tentang bahaya stunting.
"Beberapa kelompok masyarakat masih mengabaikan masalah stunting. Itu tercermin masih kurangnya masyarakat khususnya ibu hamil memeriksakan kondisi kesehatannya di Puskesmas atau Posyandu. Termasuk masyarakat masih berperilaku kurang sehat seperti masih merokok dan abai terhadap masalah cacingan," ungkap Rahminingrum kemarin.
Sejumlah kecamatan sambungnya, masuk zona merah stunting. Sebaran tertinggi terjadi di Kecamatan Kendari Barat sebanyak 107 kasus. Disusul Kendari 79 kasus dan Kecamatan Puuwatu 62 kasus. Sisanya sebanyak 203 kasus tersebar di delapan kecamatan.
Sebagai langkah antisipasi, perlu dilakukan intervensi gizi spesifik dan sensitif. Mengingat sebaran jumlah balita stunting yang meningkat atau menunjukkan masih tingginya masalah gizi dan faktor determinan pada balita. Untuk itulah, perlu peningkatan konvergensi dan komitmen lintas sektor dan lintas program dalam melaksanakan intervensi gizi baik spesifik maupun sensitif dalam upaya penanganan stunting.
"Khususnya upaya pencegahan yang dimulai dari kelompok beresiko seperti remaja puteri, peran Dikmudora sangat diperlukan dengan optimalisasi pelaksanaan aksi bergizi di sekolah melalui kegiatan minum tablet tambah darah bersama secara rutin, yang dimulai dengan pelaksanaan aktivitas fisik, sarapan sehat bersama dan edukasi," pungkasnya. (b/ags)
Kasus Stunting
Hingga 28 Desember 451 Kasus
Bertambah 86 Kasus Baru
Sebelumnya 365 Kasus
Kecamatan Sebaran Tertinggi
Kendari Barat 107 Kasus
Kendari 79 Kasus
Puuwatu 62 Kasus
Penyebab
Masyarakat Masih Abai dan Belum Paham Bahaya Stunting
Kurangnya Kesadaran
Orang Tua Balita Periksa Kesehatan di Puskesmas dan Posyandu
Berprilaku Kurang Sehat (Merokok) dan Tidak Menjaga Kebersihan