--Pemprov Canangkan Alokasi AML untuk Masyarakat
KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sultra tengah mencanangkan alokasi Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) terhadap sejumlah rumah tangga di Kendari. Hal itu disampaikan oleh kepala Dinas ESDM Provinsi Sultra, Andi Azis.
“Program ini dicanangkan dalam rangka menindaklanjuti dan mendukung Program Kementerian ESDM tentang Penyediaan Alat Memasak Berbasis Listrik (AML) bagi rumah tangga,” ungkap Andi Azis
Lanjut dia, terkait program dari Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM itu, Pemprov melalui Sekda Provinsi telah mendindaklanjuti berupa surat Nomor 500-10.1/6443 tanggal 18 Oktober 2023 yang ditujukan kepada para Bupati dan Walikota.
“Kami dari Dinas ESDM menerima usulan calon penerima AML dari Lurah atau pejabat setingkat,” jelasnya.
Penyediaan AML bagi rumah tangga, lanjut Andi Azis, adalah program pemerintah yang bertujuan untuk mendukung upaya pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dan mewujudkan transisi energi. Sehingga, diperlukan upaya mengalihkan penggunaan teknologi konvensional menjadi teknologi yang lebih bersih.
“Proses transisi energi memang butuh waktu dan salah satu upaya menuju ke arah itu melalui program AML ini,” tambahnya.
Lebih jauh, kata Andi Azis, sesuai hasil kajian, bahwa emisi dari penggunaan kompor LPG untuk memasak lebih besar daripada memasak dengan menggunakan AML.
“Bagi masyarakat, penggunaan AML bermanfaat dari sisi efisiensi. Biaya satu kali memasak nasi misalnya, menggunakan gas LPG non subsidi sebesar Rp. 1.127,- dan LPG subsidi sebesar Rp. 340,- sedangkan menggunakan AML biayanya lebih ringan yakni Rp. 79,15 untuk pelanggan daya 450 VA. Dan untuk pelanggan PLN non subsidi daya 1.300 VA biayanya sebesar Rp. 275,53. Artinya, biaya memasak menggunakan AML dengan golongan daya nonsubsidi tetap lebih murah dibanding biaya menggunakan LPG bersubsidi,” bebernya.
Ditambahkan, program ini memberikan manfaat bagi pemerintah, mengurangi subsidi impor LPG 3 kg yang digunakan untuk memasak. Artinya berpotensi menghemat LPG sekitar 29 juta kilo atau setara 9,7 juta tabung 3 kg. Dan bagi PLN dapat meningkatkan penjualan listrik yang berimplikasi pada peningkatan kualitas fasilitas layanan masyarakat.
“Sebagai estimasi bila 500.000 rumah tangga (RT) menggunakan AML, maka berpotensi meningkatkan konsumsi listrik sekitar 140 GWh setara dengan kapasitas pembangkitan 20 MW,” imbuhnya. (b/kam)