KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi persoalan di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Kolaka. Di wilayah itu, kasus DBD terus menunjukkan peningkatan. Warga yang dirawat karena DBD jumlahnya terus bertambah.
Sesuai data terbaru dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kolala, mulai Januari hingga November 2023, jumlah warga Bumi Mekongga yang menderita penyakit disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu, mencapai 362 orang. Dari jumlah kasus tersebut, ada satu korban dari Kecamatan Samaturu yang meninggal dunia.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kolaka, dr. Muhammad Aris mengungkapkan, pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan dalam rangka menekan kasus DBD. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu, dengan gencar mengingatkan dan menginformasikan kepada masyarakat terkait kewaspadaan terhadap DBD.
“Kami selalu sampaikan kepada masyarakat, untuk senantiasa melakukan pencegahan dengan gerakan 3 M plus. 3 M yaitu menguras, menutup penampungan air, dan mendaur ulang barang bekas. Adapun plusnya diantaranya, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan menggunakan anti nyamuk,” ujarnya, kemarin.
Aris menambahkan, upaya lain dalam penanganan kasus DBD yang selama ini dilakukan adalah dengan menerjunkan tim survailens ke lapangan untuk meniliti penyebabnya. Jika di lokasi tersebut terdapat kasus DBD, maka biasanya tim survailens menemukan banyak jentik nyamuk di rumah warga dan sekitarnya. Setelah itu, pihaknya melakukan fogging serta mengajak warga sekitar untuk melakukan kerja bakti.
“Hasilnya terbukti, bahwa setelah itu semua dilakukan maka penyakit DBD ini hilang atau tidak ada. Biasanya dua atau tiga bulan tidak ada kasus di sekitar. Tapi berikutnya muncul lagi. Setelah kami turun ke lapangan, ternyata kondisi lingkungannya sudah kembali seperti semula. Kotor lagi. Ini membuktikan bahwa kebersihan yang tidak terjaga menjadi penyebab bertambahnya kasus DBD,” bebernya.
Olehnya itu, agar DBD dapat ditekan, maka Aris mengingatkan warga untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan. “Mari kita perhatikan lingkungan kita, apalagi di musim hujan. Usahakan jangan ada kaleng bekas atau semacamnya di halaman rumah, agar tidak ada genangan air yang menjadi tempat berkembangnya nyamuk,” imbuhnya.