KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Angka prevalansi tengkes (stunting) Kabupaten Kolaka masih berada di atas 20 persen. Sementara target nasional di tahun 2024, 14 persen. Olehnya itu untuk memenuhi target nasional tersebut di tahun 2024 maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka menggelar rapat koordinasi aksi konvergensi stunting (aksi delapan) review kinerja tahunan, Kamis (21/12).
Pj Sekretaris Kabupaten (Sekab) Kolaka, Muhammad Bakri, yang memimpin rapat koordinasi tersebut mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari delapan aksi tahapan akhir pelaksanaan rapat aksi konvergensi yang harus dilaksanakan di kabupaten/kota. Menurutnya, tengkes, merupakan salah satu program prioritas nasional yang harus didukung secara bersama, karena sangat erat kaitannya dengan investasi sumber daya manusia.
“Dengan terbitnya Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting dan peraturan kepala BKKBN nomor 12 tahun 2021 terkait rencana aksi nasional penurunan angka stunting, menjadi pedoman dan panduan bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah hingga level desa/kelurahan untuk melaksanakan upaya penurunan stunting terintegrasi. Jadi, semua pemerintah di berbagai level harus tetap bekerja maksimal untuk mengatasi stunting ini,” pesannya, mengingatkan.
Dalam rapat koordinasi yang dihadiri sejumlah pimpinan OPD, camat dan pimpinan perusahaan tambang yang ada di Bumi Mekongga itu, Bakri juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas peran semua sektor dalam upaya penanganan tengkes di Kabupaten Kolaka melalui konvergensi lintas sektor dan lintas program. Kata dia, dengan peran tersebut maka prevalensi stunting di Kabupaten Kolaka dapat mengalami penurunan.
“Berdasarkan hasil penilaian kinerja stunting kabupaten/kota se- Provinsi Sulawesi Tenggara menetapkan Kolaka sebagai terbaik pertama tahun 2022 dan terbaik kedua tahun 2023 dalam pelaksanaan konvergensi intervensi penurunan stunting. Semoga apa yang telah kita laksanakan selama ini bisa memberikan hasil yang optimal dan berharap target prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen di tahun 2024 itu bisa tercapai,” tuturnya. (b/fad)