KENDARIPOS.FAJAR.CO.ID - Buser 77 Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Kendari tengah melakukan pengejaran terduga pelaku pembunuhan seorang pria bernama Farhan (23). Warga Jalan Mekar Jaya Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu Kota Kendari itu, meninggal dunia akibat dianiaya sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK) menggunakan senjata tajam jenis pisau di rumah makan Doa Ibu 3, Selasa (19/12) dini hari pukul 04.00 Wita.
Kasatreskrim Polresta Kendari AKP Fitrayadi mengatakan terduga pelaku penganiayaan terhadap Farhan berjumlah 6 orang. Identitas para pelaku telah diketahui dan saat ini personel Buser 77 Satreskrim Polresta Kendari sedang melakukan pengejaran.
"Para pelaku kami identifikasi melalui rekaman cctv rumah Doa Ibu 3 yang memperlihatkan kronologi atau terjadinya penganiayaan. Total 6 pria terduga pelaku masih dalam pengejaran," kata AKP Fitrayadi kepada Kendari Pos, Rabu (20/12).
Korban Farhan kata dia, sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara. Namun sekira pukul 21.41 Wita 19 November 2023, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka tusukan bagian punggung. Kemudian korban dipulangkan ke kediamannya dan dikebumikan oleh keluarganya.
"Jadi dalam kasus ini juga ada satu korban lainnya bernama Fikri yang mengalami luka tusuk bagian punggung," ujarnya.
Mantan Kasatreskrim Polres Muna itu menjelaskan, peristiwa pembunuhan terhadap Farhan bermula saat kedua korban berada di rumah makan yang terletak di jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Kadia, Kecamatan Kadia. Seketika datang 6 orang terduga pelaku berboncengan menggunakan 2 sepeda motor langsung masuk ke dalam rumah makan tersebut. Para terduga pelaku ini tiba-tiba menghampiri para korban dan pengunjung.
"Mereka bertanya, katanya siapa yang meneriaki saat lewat. Korban dan saksi langsung menjawab dengan mengatakan tidak ada yang meneriaki mereka," beber Fitrayadi.
Salah seorang terduga pelaku menggunakan switer hitam spontan menghujam punggung korban Fikri menggunakan pisau. Melihat kejadian itu, saksi bernama Adi lari menyelamatkan diri ke dalam rumah makan Doa Ibu 3. Para pelaku kemudian turut mengejar korban. Di dalam para terduga pelaku bertemu dengan korban Farhan dan beberapa pengunjung lain yang sedang makan.
"Di situ para terduga pelaku kembali bertanya. Siapa yang melempari kami bambu? Lalu pelaku langsung mengayunkan pisaunya dan menikam punggung Farhan," jelas Fitrayadi.
Setelah melakukan penikaman, para pelaku melarikan diri. Sementara kedua korban dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari untuk mendapatkan perawatan. Tetapi nyawa Farhan tak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal dunia. "Sementara Fikri selamat dan masih menjalani perawatan medis," pungkasnya. (c/ali)